Gempa di Banyuasin Tak Lazim karena Sumber Belum Terpetakan

Intinya sih...
- Gempa tektonik di Banyuasin berkekuatan 4,3 magnitudo terjadi pada Rabu (28/5/2025) pukul 08.42 WIB.
- Gempa di Banyuasin dipicu oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme pergerakan geser atau mendatar (strike-slip).
- Pusat gempa terletak pada koordinat 2,35 derajat LS dan 104,94 derajat BT, dengan kedalaman hiposenter 5 km.
Banyuasin, IDN Times - Gempa tektonik di Banyuasin berkekuatan 4,3 magnitudo yang terjadi pada Rabu (28/5/2025) kemarin sekitar pukul 08.42 WIB, dinilai Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai aktivitas bumi dan fenomena alam tak lazim.
"Sebagian orang menganggap gempa Banyuasin tidak lazim. Karena terjadi di wilayah yang belum pernah gempa. Tetapi peristiwa gempa kemarin jadi bukti di Banyuasin terdapat sumber gempa sesar aktif," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengutip unggahan narasi instagram @daryonobmkg pada Kamis (29/5/2025).
1. Gempa Banyuasin bisa terasa hingga Palembang dan Musi Banyuasin
Menurut Daryono, gempa di Banyuasin tergolong gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif dengan mekanisme pergerakan geser atau mendatar (strike-slip).
"Gempa yang dipicu sesar aktif ini belum terpetakan. Kondisi ini jadi tantangan bagi kami dan para ahli kebumian mengidentifikasi serta memetakan situasi upaya melengkapi peta sumber dan bahaya gempa," jelasnya.
Berdasarkan monitoring BMKG, guncangan akibat gempa Banyuasin dirasakan cukup kuat dengan intensitas III–IV MMI (Modified Mercalli Intensity) yang diibaratkan seperti getaran nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu dan jendela, pintu, atau dinding berbunyi dirasakan seseorang.
"Getara bisa terasa di Palembang dan Musi Banyuasin dengan intensitas III MMI," kata dia.
Diketahui dari data terbaru, pusat gempa terletak pada koordinat 2,35 derajat Lintang Selatan dan 104,94 derajat Bujur Timur. Berada di darat pada jarak 35 kilometer Timurlaut Banyuasin, Sumatra Selatan, dengan kedalaman hiposenter (titik di dalam bumi tempat gempa bumi dimulai) 5 kilometer.
2. Gempa Banyuasin jadi pengingat keberadaan sesar aktif di suatu wilayah
Monitoring BMKG saat gempa Banyuasin berlangsung, dipastikan tidak berpotensi tsunami. Karena magnitudo gempa terlalu kecil untuk memicu deformasi dasar laut yang dapat mengganggu kolom air. Terpantau hingga Kamis (29/5/2025) pukul 07:00 WIB, gempa susulan (aftershock) belum ada menunjukkan aktivitas.
Daryono mengatakan, di Banyuasin berdasarkan data seismisitas regional periode 2009–2024 dan katalog gempa merusak BMKG, tercatat belum pernah mengalami gempa signifikan.
"Peristiwa ini jadi pengingat penting bahwa di sana memiliki potensi gempa akibat keberadaan sesar aktif yang belum diketahui sebelumnya," jelas dia
3. Ingatkan masyarakat Banyuasin mulai membangun struktur tahan gempa
Meski sebagian orang menganggap gempa Banyuasin tak lazim karena terjadi di wilayah yang selama ini relatif tenang secara seismik. Tetapi secara teori, hampir seluruh permukaan bumi memiliki potensi keberadaan sesar aktif, termasuk di daerah yang dianggap stabil.
Dia menambahkan gempa tektonik tidak hanya bekerja di batas antarlempeng, tetapi juga menjalar ke bagian dalam lempeng. Karena itu, di Banyuasin bukan tidak mungkin kembali mengalami gempa di masa depan.
"Langkah mitigasi, BMKG mengingatkan pentingnya membangun struktur bangunan tahan gempa di wilayah Banyuasin dan sekitarnya," kata dia.
Daryono menyampaikan, apabila membangun struktur tahan gempa dan bangunan yang dirancang tahan guncangan, tenti bisa menyelamatkan nyawa serta mengurangi kerusakan infrastruktir saat gempa terjadi.