Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wali Kota Palembang Ratu Dewa saat mengunjungi kediaman siswi SD inisial F (Dok. Kominfo Palembang)
Wali Kota Palembang Ratu Dewa saat mengunjungi kediaman siswi SD inisial F (Dok. Kominfo Palembang)

Intinya sih...

  • Kondisi F dalam proses pemulihan dan rumah sakit terkait komitmen mengobati pasien hingga sembuh. Perawatan fokus pada penerapan protokol kesehatan ketat.

  • Dugaan F mengalami sakit sebelum dirawat di RSUD Bari Palembang, dengan kondisi mata merah dan lebam yang tak kunjung mereda.

  • Pertusis merupakan penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis, ditandai dengan batuk hebat diikuti suara tarikan napas bernada tinggi seperti “whoop”.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Kasus siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri 150 Palembang inisial F yang mengalami mata merah dan lebam usai pulang sekolah mendapati fakta baru. Berdasarkan informasi yang diterima, kini siswi tersebut sudah menerima perawatan intensif.

Sementara F dalam tahap pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang dan sedang menerima pemeriksaan serta perawatan lebih lanjut. Hasil terbaru, F saat ini tidak boleh dijenguk dan menerima tindakan medis di ruangan khusus.

1. Siswi F dalam perawatan tidak boleh dijenguk

Siswa sd di Palembang alami lebam di mata dan mata memerah diduga akibat penganiayaan di sekolah (Instagram: @Virasoniaaaa)

Kondisi F diketahui dalam proses pemulihan dan pihak rumah sakit terkait komitmen mengobati pasien hingga sembuh. Perawatan yang dilakukan pun fokus terhadap penerapan protokol kesehatan ketat.

Informasi yang dihimpun, ruangan perawatan F yang berada di lantai 4 sal khusus RSUD BARI Palembang hanya boleh dipantau tenaga medis dan orang tua, tak bisa dibesuk pihak luar.

Perawatan pun dalam pengawasan keluarga dan dokter anak secara langsung. Perawatan khusus itu dilakukan untuk memastikan lingkungan steril, tenang, dan kondusif bagi kesehatan fisik dan psikologis F selama masa pemulihan yang ia jalani.

2. Siswi F ada suspek pertusis

Siswi mata lebam di Palembang (tangkapan layar)

Sebelum dirawat di RSUD BARI Palembang, ditemukan ada dugaan F mengalami sakit. Sehingga, kondisi mata merah dan lebamnya tak kunjung mereda. Melalui unggahan akun Instagram Wali Kota Palembang, @ratudewa, dokter dari Puskesmas Gandus menyebut kondisi mata merah pada F merupakan dampak dari suspek batuk pertusis.

Menurut dokter puskesmas, F sempat dibawa ibunya berobat pada 27 Oktober 2025. Saat itu, sang ibu menjelaskan anaknya sempat demam selama seminggu dan mengalami kemerahan di sebagian kecil mata kiri yang sudah tampak bengkak.

Setelah diperiksa menggunakan stetoskop, ditemukan bunyi berisik pada paru-paru disertai batuk berulang. Dari hasil tersebut, dokter menyimpulkan F mengalami gejala suspek batuk pertusis atau rejan.

3. Pertusis merupakan penyakit pernapasan menular

Siswa sd di Palembang alami lebam di mata dan mata memerah diduga akibat penganiayaan di sekolah (Instagram: @Virasoniaaaa)

Sementara berdasarkan informasi yang dilansir dari Ayo Sehat, pertusis merupakan penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini dikenal sebagai batuk rejan, ditandai dengan batuk hebat diikuti suara tarikan napas bernada tinggi seperti “whoop”.

Gejala awalnya menyerupai flu biasa, namun berkembang menjadi serangan batuk parah yang dapat berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Pada anak-anak, pertusis dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani.

4. Dokter spesialis mata sebut kondisi mata merah disebabkan karena infeksi

Siswa sd di Palembang alami lebam di mata dan mata memerah diduga akibat penganiayaan di sekolah (Instagram: @Virasoniaaaa)

Melihat kondisi F, salah satu Dokter Spesialis Mata di Palembang pun turut merespons. Menurut Dokter Spesialis Mata dari Rumah Sakit Fatimah dan RSMH Palembang, Riani Erna, keadaan F bukan karena pukulan benda tumpuk yang sebelumnya sempat ada dugaan dilakukan oleh pihak sekolah maupun teman F.

Riani menyampaikan, melihat kondisi mata F menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda akibat kekerasan fisik. Dia mendiagnosa, awal dari mata merah karena adanya peradangan. Apabila radang dibiarkan, akan membuat mata menjadi lebih merah dan mengakibatkan selaput mata berdarah di dalam.

Dia menambahkan, bila disebabkan kekerasan atau pukulan, maka luka biasanya hanya tampak pada satu sisi. Namun dalam video yang beredar, kedua mata F tampak merah dan bengkak.

"Itu bukan akibat pukulan dan juga bukan karena terlalu banyak menggunakan handphone," kata dia.

Menurut analisisnya, peradangan mata yang terjadi pada F bisa disebabkan oleh infeksi dan lemahnya sistem imun atau kekebalan tubuh yang berkurang. Kondisi ini pun sering dialami penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Editorial Team