Padang, IDN Times - Abu vulkanik sudah menyebar di daerah Bukittinggi dan Kabupaten Agam akibat erupsi Gunung Marapi yang terus terjadi sejak Selasa (5/11/2024) kemarin.
Terpantau, abu vulkanik melekat di kendaraan dan pakaian masyarakat yang berada di luar rumahnya. Sehingga memaksa masyarakat untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah.
PVMBG Marapi juga mencatat erupsi masih terus terjadi dengan ketinggian kolom abu yang bervariasi setiap kali ada hembusan.
Salah seorang warga di Bukittinggi, Yesmi (26) mengatakan bahwa abu memang sudah turun sejak Rabu (6/11/2024) pagi hingga pukul 09.00 WIB.
"Abunya hanya ada di kendaraan dan juga nempel di pakaian saat berada di luar rumah," katanya saat dihubungi IDN Times.
Ia mengatakan, abu vulkanik tersebut juga mengganggu pandangan saat dirinya mengendarai sepeda motornya.
"Saat berkendara mata jadi pedih. Jadi harus menggunakan kacamata atau helmnya harus ditutup dan tentunya menggunakan masker," katanya.
Tidak hanya di Kota Bukittinggi, menurut Yesmi, abu vulkanik itu juga sudah sampai di Kabupaten Agam yang daerahnya bersebelahan.
"Abu vulkanik juga sampai ke daerah Baso yang merupakan daerah Kabupaten Agam," katanya.
Menurutnya, saat ini Gunung Marapi tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Karena kabut yang cukup tebal menyelimuti gunung tersebut.
"Saya tidak tahu apakah ada letusan lagi atau tidak. Karena tidak terlihat, tertutup oleh kabut yang cukup tebal," katanya.
Sementara, PVMBG dalam keterangan resminya menuliskan bahwa abu vulkanik Marapi sudah mencapai ketinggian 15.000 kaki dan bergerak ke arah timur.
"Untuk kolom abunya bergerak hingga ketinggian 15.000 kaki dan bergerak dengan kecepatan 05 knot dan diperkirakan intensitasnya tidak berubah," tulis PVMBG.