Plang Koperasi Merah Putih Penfui Timur Kupang. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Bashir mengungkapkan, banyak contoh sistem ekonomi desa semacam koperasi yang dilakukan oleh negara maju seperti halnya Jepang dengan Koperasi Zen-Noh. Koperasi tersebut sukses berperan mendukung kesejahteraan masyarakat desa yang berprofesi sebagai petani dengan membantu memenuhi kebutuhan petani seperti, menyediakan berbagai kebutuhan petani, seperti mesin pertanian, pupuk, makanan ternak, dan kendaraan bermotor yang memudahkan kegiatan pertanian.
"Koperasi Zen-Noh menunjukkan kekuatan kolektif petani sebagaimana tujuannya. Koperasi ini perlu menjadi contoh bagaimana menaikkan posisi tawar petani dan sekaligus menjaga stabilitas harga produk pertanian," jelas dia.
Di belahan dunia lainnya, sistem koperasi juga berlaku di Belanda dan Spanyol. Koperasi memiliki peran penting di pedesaan dan kuat secara sosio-ekonomi. Di Belanda misalnya, sistem Koperasi Agriterra tersebut dinilai efisien dan inovatif dalam pengembangan hasil pertanian berbasis riset dengan tujuan ekspor.
"Juga di Spanyol dengan Mondragon Corporation sebagai koperasi Modern. Koperasi ini menjadi wadah ratusan perusahaan yang terdiri dari unit industri, retail, keuangan dan pengetahuan," beber dia.
Menurut, Bashir, koperasi akan berjalan dengan tujuan yang baik jika dikelola dengan baik. Bahkan koperasi di Spanyol dinilai sebagai salah satu koperasi yang berhasil membawahi sekitar 50 unit bisnis, dengan 27 ribu karyawan. Bukan hanya sebagai kekuatan ekonomi desa, koperasi turut menjadi tempat pencipta lapangan kerja yang baik jika dikelola dengan tepat guna dengan menyesuaikan kondisi Indonesia.
"Salah satu strategi dalam mempertahankan hidup koperasi ini yakni dengan membangun jaringan karena memiliki prinsip kepemilikan pekerja, manajemen yang demokratis, dan reinvestasi keuntungan untuk pertumbuhan dan kesejahteraan anggota," jelas dia.