Palembang, IDN Times - Calon Gubernur Sumatra Selatan (Cagub Sumsel) Eddy Santana Putra menanggapi hasil hitung suara cepat atau quick count Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan mempertanyakan angka yang sudah dihitung. Dia juga meminta pendukung nomor urut dua untuk tak percaya dahulu persentase sementara.
"Perhitungan sebenarnya ada di KPU, kondisi Era Baru, nomor urut 2 ini angkanya di 70 persen. Justru ini apa gak terbalik (datanya)?," ujar Eddy, Rabu (27/11/2024).
Berdasarkan hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat pasangan Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) unggul 73,30 persen disusul pasangan nomor urut 2, Eddy Santana-Rizky Aprilia (ERA) 13,99 persen, dan pasangan 3, Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati) 12,71 persen.
Eddy mengklaim perhitungan surat suara untuk dirinya dan Riezky Aprilia sebagai pasangan bisa mengalami perubahan signifikan. Apalagi kata dia kondisi data memungkinkan bergerak setelah semua suara masuk, khususnya suara dari Palembang.
"Sepertinya ada penggiringan opini, mungkin kondisinya terbalik, kita bisa buka di link KPU, karena perhitungan sebenarnya ada di KPU. Jadi jangan percaya itu (hitung cepat) dulu, nanti kita tunggu akumulasi data lengkap termasuk suara dari PDI Perjuangan," timpal dia.
Lebih lanjut Eddy menyampaikan, suara nomor urut 2 di Ibu Kota Sumsel mendapatkan dukungan besar. "Nanti kita lihat, apalagi di Palembang kita menang besar, meledak. Kalau ukurannya, Palembang menang, Banyuasin berimbang, OKI juga masih menunggu suara pengumpulan. Jangan percaya hasil quick count. Kita tunggu hasil berjenjang," tutupnya.