Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kemiskinan kota (Pexels.com)

Palembang, IDN Times - Kota Palembang termasuk dalam satu di antara 10 kota terbesar dengan hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi di Indonesia. Namun Palembang belum termasuk kategori kota sehat berdasarkan data verifikasi Open Defecation Free (ODF).

"ODF merupakan gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan. Dari hasil yang diperoleh, masih 43 persen masyarakat buang air besar (BAB) sembarangan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Fenty Aprina, saat rapat koordinasi percepatan ODF, Jumat (1/7/2022).

1. Sebanyak 46 kelurahan di Palembang belum mencapai target ODF

Ilustrasi warga miskin kota menarik gerobak bersama dua anaknya (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Ia menjelaskan, tingginya persentase warga Palembang yang BAB sembarangan disebabkan masih banyak wilayah kumuh dengan tingkat pendapatan sebagai kategori warga miskin.

"Dari 107 kelurahan di Palembang, masih ada 46 kelurahan yang belum mencapai ODF. Atau 43 persen warga masih BAB bukan di jamban," kata dia.

2. Dinas terkait diminta mengedukasi warga

Ilustrasi kota kumuh (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Berdasarkan data itu, Fenty mengimbau agar warga setop membuang air besar sembarangan dan menggunakan jamban sesuai standar kesehatan. Apalagi Pemkot Palembang sedang menggalakan program kota bebas wilayah kumuh.

"Kami butuh bantuan Camat, Lurah, dan Kepala Puskesmas, agar masyarakat buang airnya di jamban. Jadi harus ada upaya yang dilakukan bersama," tambahnya.

3. Berupaya 80 persen kelurahan di Palembang sudah ODF

Ilustrasi warga miskin (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Fenty melanjutkan, Pemkot akan mengedukasi setop BAB sembarangan di 25 kelurahan pada 2022 demi mencapai kota sehat melalui verifikasi target ODF. Sedangkan kelurahan sisanya ditarget selesai pada 2023.

"Kita berupaya agar 80 persen kelurahan yang ada di Palembang harus sudah ODF," tandas dia

Editorial Team