Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dugaan Penyimpangan Sarpras, Kejari OKI Selidiki RSUD Kayuagung

Tim penyidik Kejari OKI mendatangi RSUD Kayuagung untuk penyelidikan dugaan penyalahgunaan Sarpras. (Dok. Kejari OKI)
Intinya sih...
  • Tim penyidik Kejari OKI mendatangi RSUD Kayuagung untuk menyelidiki dugaan penyimpangan sarana dan prasarana rumah sakit.
  • Penyidik menyasar 9 lokasi vital di dalam RSUD Kayuagung, menghadirkan tim ahli dari Dinas Perkim untuk memeriksa volume pekerjaan.
  • Hasil verifikasi bertujuan membandingkan antara laporan pertanggungjawaban dengan data dari penyedia barang dan jasa.
  • Tim penyidik menyasar 9 lokasi vital di dalam RSUD Kayuagung untuk memastikan kesesuaian laporan pertanggungjawaban dengan kondisi fisik di lapangan.
  • Penyidik juga menghadirkan tim ahli dari Dinas Perkim untuk memeriksa volume pekerjaan dan hasil verifikasi bertujuan membandingkan antara laporan pertanggungjawaban dengan data.
  • Pihak Kejari OKI melakukan verifikasi terhadap beberapa kegiatan belanja pemeliharaan bangunan bidang sarpras RSUD Kayuagung tahun anggaran 2023–2024 untuk memastikan kesesuaian laporan pertanggungjawaban dengan kondisi di lapangan.

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Ogan Komering Ilir (OKI) mendadak mendatangi RSUD Kayuagung untuk melakukan penyelidikan intensif terkait dugaan penyimpangan sarana dan prasarana (Sarpras) rumah sakit plat merah tersebut.

Penyelidikan ini berfokus pada tahun anggaran 2023 dan 2024 yang mengindikasikan adanya celah serius dalam pengelolaan dana publik yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) OKI, Hendri Hanafi, tim penyidik tiba di RSUD Kayuagung pada Jumat (11/7/2025).

1. Tim penyidik menyasar 9 lokasi vital di dalam RSUD Kayuagung

Tim penyidik Kejari OKI mendatangi RSUD Kayuagung untuk penyelidikan dugaan penyalahgunaan Sarpras. (Dok. Kejari OKI)

Hendri mengatakan, kedatangan mereka bertujuan untuk melakukan pengecekan mendalam sebagai bagian dari upaya penyelidikan.

Dalam kegiatan pengecekan lapangan ini, tim penyidik menyasar sembilan lokasi vital di dalam RSUD Kayuagung, termasuk ruang poli kebidanan dan kandungan, HCU (Head Care Unit), poli penyakit dalam, ruang perawatan paru, hingga instalasi rawat syaraf dan penyakit, serta tiga lokasi lainnya.

"Fokus utama pemeriksaan adalah memastikan kesesuaian antara laporan pertanggungjawaban dengan kondisi fisik di lapangan, khususnya terkait belanja pemeliharaan bangunan di bidang sarpras," ujarnya.

2. Penyidik juga menghadirkan tim ahli dari Dinas Perkim

Tim penyidik Kejari OKI mendatangi RSUD Kayuagung untuk penyelidikan dugaan penyalahgunaan Sarpras. (Dok. Kejari OKI)

Pada saat pengecekan sejumlah lokasi itu, pihaknya menghadirkan P yang merupakan Kabid Sarpras RSUD Kayuagung tahun 2023-2024, lalu W yang merupakan Kasi Sarpras dan AR sebagai penyedia barang dan jasa. Penyidik juga menghadirkan tim ahli dari Dinas Perkim untuk memeriksa volume pekerjaan.

"Kami melakukan pengecekan dalam rangka penyelidikan dugaan penyimpangan pada bidang sarpras RSUD Kayuagung. Hasilnya akan menjadi acuan untuk menentukan langkah selanjutnya,” tegas Kajari.

3. Hasil verifikasi bertujuan membandingkan antara laporan pertanggungjawaban dengan data

Tim penyidik Kejari OKI mendatangi RSUD Kayuagung untuk penyelidikan dugaan penyalahgunaan Sarpras. (Dok. Kejari OKI)

Kasi Pidsus Kejari OKI, P Purnomo menambahkan, pihaknya melakukan verifikasi dan pengecekan lapangan terhadap beberapa kegiatan belanja pemeliharaan bangunan bidang sarpras RSUD Kayuagung tahun anggaran 2023–2024.

“Pengecekan atau verifikasi yang dilakukan beberapa sarpras untuk memastikan kesesuaian laporan pertanggungjawaban dengan kondisi di lapangan. Termasuk volume pekerjaannya," bebernya.

Selanjutnya, tim Kejari OKI akan menghadirkan pihak Perkim untuk memeriksanya. Hasil verifikasi tersebut bertujuan untuk membandingkan antara laporan pertanggungjawaban dengan data dari penyedia barang dan jasa.

"Nantinya pihak ahli akan mengukur volume pekerjaan apakah sudah sesuai dengan RAB, yang akan menjadi dasar kami untuk pendalaman lebih lanjut,” ungkap Purnomo.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us