Beberapa peralatan di rumah doa yang rusak akibat penyerangan (Foto: Tangkap Layar Video Viral)
Diketahui, Pendeta GKSI Anugerah Padang, F Dachi mengungkapkan, kejadian itu berawal saat ia akan memasukkan listrik ke rumah doa tersebut.
"Saat itu pihak PLN memberikan usul agar dibuat saja sebagai tempat sosial gitu agar tagihannya tidak terlalu besar. Saya setuju, dan ternyata dibuat sebagai rumah ibadah," katanya.
Hal tersebut memicu masyarakat setempat yang beranggapan bahwa tempat itu sudah menjadi sebuah rumah ibadah. Sementara, prosedur untuk mendirikan rumah ibadah belum dilakukan.
"Kemarin itu saya sedang duduk di teras dan datanglah bapak RT dan pak Lurah. Mereka memanggil saya ke belakang untuk membicarakan soal itu," katanya.
Karena terjadinya perdebatan yang cukup panas, salah seorang warga langsung menyatakan untuk membubarkan kegiatan tersebut dan menyuruh seluruh warga umat kristen untuk keluar.
"Jendela kaca dilempari batu dan ada juga yang menggunakan kayu untuk memukul jendela kaca. Kursi plastik juga menjadi sasaran," katanya.
Perbuatan itu dilakukan sembari berteriak keluar dari sini, pergi, usir saja mereka yang dilontarkan oleh beberapa orang yang berada di lokasi tersebut.