Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat mengunjugi siswa korban keracunan MBG. (Dok. Istimewa)
Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat mengunjugi siswa korban keracunan MBG. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Dinkes Sumsel melakukan penyelidikan terkait dugaan keracunan makanan saat pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ogan Komering Ilir (OKI).

  • Sampel dari muntahan siswa, sampel makanan, dan air yang digunakan untuk memasak di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah diambil untuk diperiksa.

  • Puluhan siswa SD dan SMP di Kecamatan Pedamaran dilarikan ke Puskesmas karena diduga menjadi korban keracunan setelah mengkonsumsi MBG.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Dinkes Sumsel) terus melakukan penyelidikan terkait dugaan keracunan makanan saat pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ogan Komering Ilir (OKI). Sejumlah sampel dari muntahan siswa, sampel makanan serta air yang digunakan untuk memasak di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah diambil untuk diperiksa.

"Sampel dikirim tanggal 4 September kemarin ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL). Mungkin sekitar 14 September hasilnya keluar," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel Dedy Irawan, Selasa (9/9/2025).

1. Pemeriksaan lab dilakukan BTKL dan BPOM

ilustrasi laboratorium (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Dedy menerangkan, pengujian sampel akan dilakukan dengan metode kultur di laboratorium. Gunanya untuk menumbuhkan mikroorganisme (seperti bakteri) dari sampel dengan tujuannya mengidentifikasi infeksi dan menentukan pengobatan yang tepat.

Hasil tes kultur biasanya keluar dalam beberapa hari, dan menunjukkan apakah ada bakteri yang tumbuh (positif) atau tidak (negatif). 

"Biasanya 10 hari baru keluar hasilnya, kita juga masih menunggu. Pengujian dilakukan di BTKL dan BPOM Palembang," jelas dia.

2. Siswa yang diduga mengalami keracunan sudah pulih kembali

Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat melakukan sidak ke dapur MBG. (Dok. Pemkab OKI)

Dedy memastikan dari 80 siswa yang diduga mengalami keracunan makanan sudah kembali ke rumah masing-masing. Mereka sudah melalui proses pemeriksaan kesehatan bertahap dan dipastikan dalam kondisi sehat dan tak ada keluhan terkait sakit yang diderita.

"Alhamdulillah, semua siswa suda kembali sehat," jelas dia.

3. Keracunan massal usai menyantap MBG

Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat melakukan sidak di dapur MBG. (Dok. Pemkab OKI)

Diberitakan sebelumnya, puluhan siswa SD dan SMP di Kecamatan Pedamaran dilarikan ke Puskesmas diduga menjadi korban keracunan pada Selasa (2/9/2025).

Para siswa ini awalnya merasakan gejala mual-mual, muntah dan sakit perut usai mengkonsumsi makan bergizi gratis (MBG) saat jam istirahat siang pada Selasa (2/9/2025). Sejumlah siswa mulai mengeluh sakit setelah jam makan siang. Para siswa masih menjalani perawatan dengan selang infus di tangan mereka.

Kondisi ini membuat para guru dan orang tua panik, sehingga beberapa siswa segera dibawa ke puskesmas guna peroleh pertolongan medis. Tercatat ada 39 korban yang terdampak hingga tadi malam.

Camat Pedamaran, Yusnursal, saat dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan keracunan tersebut.

"Benar ada sejumlah pelajar yang diduga keracunan usai makan MBG. Saya sempat ke Puskesmas juga melihat anak anak itu," ujar Camat, Rabu (3/9/2025).

Pihaknya bersama tenaga medis dan aparat terkait masih memantau kondisi para pelajar. Untuk data detail nama-nama korban, Ia menyebutkan belum dapat memastikan secara lengkap.

"Sementara nama-nama pelajar yang diduga keracunan belum ada. Kalau sekolahnya berasal dari SDN 5 Pedamaran dan SMPN 1 Pedamaran, jumlahnya kurang lebih 18 pelajar," terangnya.

Editorial Team