Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Komunikasi Pemkot Palembang dan yonif bentuk sekolah militer (Dok. Kominfo Palembang)
Komunikasi Pemkot Palembang dan yonif bentuk sekolah militer (Dok. Kominfo Palembang)

Intinya sih...

  • DPRD minta penerapan sekolah barak militer dengan kearifan lokal Kota Palembang.

  • Pemkot Palembang diminta mencari adaptasi pembaruan program sekolah barak militer dengan memasukkan kearifan lokal.

  • Minta Pemkot Palembang buat langkah pendekatan dan ekosistem lingkungan yang kondusif untuk mengatasi kenakalan remaja.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang mengkritik pelaksanaan program sekolah militer yang direncanakan Pemerintah Kota (Pemkot). Program itu dinilai hanya mengikuti model daerah lain. Diketahui saat ini, sekolah barak militer telah diterapkan di Jawa Barat.

"Tidak perlulah untuk ikut-ikutan meniru persis yang telah dilakukan di daerah lain," kata Anggota DPRD Palembang dari Fraksi PKS, Mgs Syaiful Padli, Selasa (10/6/2025).

1. Minta penerapan sekolah barak militer dengan kearifan lokal Kota Palembang

Anggota TNI merazia barang bawaan siswa sebelum memasuki barak militer saat program pendidikan karakter dan kedisiplinan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). (ANTARA FOTO/Abdan Syakura)

Apabila memang ingin menerapkan sekolah barak militer atau program pembelajaran retreat bagi siswa nakal dan bermasalah, kata dia, sebaiknya Pemkot Palembang mencari adaptasi pembaruan program.

"Kalaupun lakukan hal serupa tapi harus juga dengan memasukkan kearifan lokal yang ada di daerah ini," jelasnya.

Tak hanya mengedepankan kearifan lokal, lanjut Syaiful, sebaiknya untuk menerapkan program ini berjalan sesuai harapan perlu juga melibatkan ahli. Meliputi akademisi dan praktisi, sehingga kata dia, apa yang dilaksanakan sesuai harapan.

2. Minta Pemkot Palembang buat ekosistem kondusif bagi anak nakal

Sejumlah siswa berjalan memasuki barak militer saat program pendidikan karakter dan kedisiplinan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). (ANTARA FOTO/Abdan Syakura)

Kemudian lanjutnya, langkah yang juga harus diambil Pemkot Palembang adalah melakukan langkah pendekatan dengan orang-orang terdekat. Dimulai dari remaja yang kerap melakukan aksi tawuran, balap liar, dan tindak kenakalan lainnya.

"Perlu dibuat sebuah ekosistem lingkungan yang kondusif dengan melibatkan pemangku kepentingan. Dan mendiskusikan terlebih dulu apakah kebijakan tersebut sudah tepat atau belum jangan sampai ada indikasi hal-hal yang tak sesuai dengan ekspektasi dan keinginan masyarakat," jelas dia.

3. Penerapan sekolah militer di Palembang tunggu izin Panglima TNI

Siswa berada di barak militer saat program pendidikan karakter dan kedisiplinan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). (ANTARA FOTO/Abdan Syakura)

Diketahui, Pemkot Palembang merencanakan program retreat dengan memasukkan remaja yang terlibat aksi tawuran dan tindak kejahatan lainnya ke barak militer untuk diedukasi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Aprizal Hasyim pun telah menemui jajaran Batalyon Infanteri (Yonif) 200 Raider/Bhakti Negara di Gandus untuk realisasikan program ini. Bahkan, Wali Kota Palembang Ratu Dewa bersurat ke Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

"Masih kita tunggu jawaban dari Bapak Panglima TNI dan Pangdam II Sriwijaya seperti apa, tapi intinya Pemkot Palembang sangat mendukung program tersebut karena persoalan kenakalan remaja ini harus betul-betul disikapi dengan serius," katanya.

Editorial Team