Ditanya Daftar Menu MBG Setiap Harinya, SPPG Palembang Ogah Jawab
Palembang, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilaksanakan perdana pada Senin (6/1/2025) hari ini, termasuk di Palembang. Penyaluran program MBG berasal dari pembiayaan berbagi antar pihak dan disiapkan oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) sebagai penyedia makanan.
Pihak SPPG diberi tanggung jawab teknis dalam proses distribusi ke sekolah dari dapur sehat di Palembang. Berdasarkan informasi Pemerintah Kota (Pemkot) total ada tiga dapur sehat yang menjadi penyedia menu MBG.
1. Sebut daftar menu hidangan MBG belum boleh dirilis
Namun faktanya, baru satu dapur siap mengantarkan ribuan paket MBG. Lokasi dapur sehat yang siap menyalurkan program MBG berada di Kawasan Ilir Barat (IB) 1 Palembang, Jalan Way Hitam.
Ketika dikonfirmasi melalui Kepala SPPG Palembang, Dicky, terkait bagaimana teknis penyaluran dan ragam hidangan MBG yang bakal dibagikan ke sekolah, mereka menolak untuk publikasi.
“Nanti ya, dari pusat koordinasinya begitu (tak boleh dipublikasi/diliput),” kata dia saat ditemui IDN Times di SMP N 19 Palembang lokasi pembagian MBG hari pertama.
2. Pihak SPPG janjikan menu setiap hari berbeda
Menolak menyampaikan menu apa saja yang menjadi hidangan sejumlah sekolah sesuai data penerima program MBG, pihak SPPG memastikan hidangan setiap hari akan berubah sesuai daftar yang telah disepakati bersama penyedia makanan.
“Inovasi (menu MBG) setiap hari, Senin-Jumat ya,” jelasnya.
Pantauan IDN Times, saat di SMP N 19 Palembang, menu yang tersaji dalam kotak makan plastik meliputi buah, sayur, nasi, lauk dan pauk.
Sekotak MBG tersedia pisang, tempe kecap potong, tumis kacang panjang, pentol ikan, dan air mineral. Padahal ketika simulasi berlangsung November 2024 di SMP N 10, dalam satu kotak tersedia minuman susu segar dan menu ayam teriyaki.
3. Siswa kurang selera menikmati menu MBG
Tidak saja berbeda dari menu simulasi, ternyata hidangan MBG dalam sekali penyaluran berbeda. Lauk terbagi-bagi setiap kelas. Bahkan dalam satu kelas, ada yang mendapatkan ikan dan ayam. Ukuran pentol ikan kira-kira sebesar pentol bakso kecil, dan potongan ayam tipis.
Sajian MBG itu pun ternyata mendapati respon kurang puas dari para siswa, menurut Fadhil siswa kelas 2 di SMP N 19 Palembang, ia mengaku tak selera melihat makanan tersebut. Kata dia, rasa makannya kurang enak.
“Gak (tidak mau menghabiskan), rasanya kurang cocok aja buat aku,” ungkapnya.
4. Siswa SMP N 19 Palembang terlambat menerima MBG
Beberapa siswa perempuan pun terlihat tidak menyantap makanan dengan lahap. Tampak sebagian dari mereka hanya makan nasi atau lauk saja. Namun ada juga yang menghabiskan makanan karena alasan sedang lapar dan makan MBG dibagikan tepat jam makan siang.
Program MBG di SMP N 19 Palembang, baru dibagikan sekitar jam 12 siang lewat. Padahal dari jadwal yang telah ditetapkan pembagian makanan harus sudah siap di atas meja siswa pukul 11:30 WIB.
Keterlambatan proses pembagian MBG dipengaruhi terlambatnya pejabat daerah yang baru tiba jam 12:30 WIB. Peluncuran program MBG di SMP N 19 Palembang, dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Adrianus Amri, pihak SPPG, Kepala Dinas Kesehatan Fenty Apriani dan sejumlah tim yang terlibat dalam penyaluran program MBG.
5. Disdik Palembang akan evaluasi program MBG
Kadisdsik Amri mengatakan, selain SMP N 19 Palembang, sekolah tingkat menengah pertama yang juga menerima program MBG ada di SMP N 33, kemudian dari beberapa TK hingga SD.
Dia mengklaim, semua sekolah yang mendapatkan jatah menu makanan gratis menyambut antusias dan menyantap hidangan dengan lahap. Disinggung mengenai kesiapan dapur sehat yang terkesan belum siap optimal, dia menyebut akan melakukan evaluasi dan memaksimalkan proses pelaksanaannya ke depan.
“Kita akan mengupayakan hasil yang optimal, mengingat anggarannya terbatas,” kata dia.
