Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)
Gubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

  • Pemprov Sumsel meluncurkan program Mulok ketahanan pangan di 997 SMA dan SMK

  • Gubernur Herman Deru menekankan pentingnya pendidikan untuk membentuk siswa menjadi produsen pangan, bukan hanya konsumen

  • Program ini telah dirancang sejak tahun 2021 dan akan diselenggarakan dengan bantuan ICRAF untuk mengembangkan kurikulum ketahanan pangan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN TImes - Pemprov Sumsel resmi meluncurkan program muatan lokal (Mulok) terkait kemandirian pangan. Program tersebut akan diterapkan di SMA dan SMK di Sumsel untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam bidang ketahanan pangan.

Gubernur Herman Deru mengungkapkan, pendidikan harus mampu membentuk siswa menjadi pelaku aktif menjaga ketersediaan pangan. Dirinya melihat bahwa, anak-anak muda perlu diajarkan pola hidup baru sebagai produsen bukan sebatas konsumen.

"Ini jadi salah satu cara mengedukasi generasi penerus agar tidak hanya menjadi konsumen. Tapi juga mampu memproduksi pangan. Ini penting demi keberlangsungan hidup masa depan," ungkap Herman Deru, Jumat (24/10/2025).

1. Program Ketahanan Pangan sudah jadi pembahasan sejak lama

Gubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Deru menyebutkan, program ini telah dirancang sejak tahun 2021, saat pandemik melanda Indonesia. Dirinya menyadari kebutuhan pangan harus diwujudkan mulai dari lingkungan pendidikan. Karena itu, diperlukan upaya untuk membentuk pola pikir siswa agar peduli terhadap pertanian, peternakan, dan kelestarian lingkungan.

"Saya berharap jangan hanya berhenti di seremoni. Perbanyak sosialisasi dan praktik nyata soal kemandirian pangan. Kita semua harus bertanggung jawab melihat penerapannya di lapangan," jelas dia.

2. Kerja sama dengan ICRAF untuk jalankan program yang ada

ilustrasi ketahanan pangan adalah (pexels.com/cottonbro studio)

Plt Kadisdik Sumsel, Mondiaboni mengatakan, implementasi program mulok tersebut akan diselenggarakan di 997 SMA dan SMK di Sumsel. Pihaknya menggandeng ICRAF (World Agroforestry) untuk mengembangkan kurikulum ketahanan pangan.

"Kami ingin peserta didik tidak hanya cerdas secara akademik tetapi mampu menjaga ketahanan pangan," jelas dia.

3. Program tersebut akan jadi bagian dari Program Kemendikdasmen

Kenyang Tidak Harus Nasi: Potensi Jagung bagi Ketahanan Pangan

Senada, Direktur Kurikulum Kemendikdasmen Laksmi mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemprov Sumsel dalam mengembangkan Mulok berbasis ketahanan pangan. Menurutnya, mulok tersebut mampu menjembatani nilai-nilai pendidikan dan kearifan lokal yang ada.

"Kurikulum muatan lokal seperti ini adalah upaya penting untuk mengenalkan potensi pangan daerah. Kami akan segera meluncurkan program serupa di seluruh Nusantara," jelas dia.

Editorial Team