Dinkes Sumsel Catat 4 Kasus Kematian Akibat DBD Januari 2025

- Kasus DBD di Sumsel turun menjadi 309 kasus pada Januari 2025, dengan 4 kematian.
- Angka kematian akibat DBD sebesar 1,32 persen dari jumlah kasusnya, terbanyak di Banyuasin Sumatra Selatan.
- Dinkes Sumsel terus melakukan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk untuk meminimalisir lonjakan kasus DBD.
Palembang, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumsel tercatat mencapai 309 kasus sepanjang bulan Januari 2025. Jumlah tersebut menurun bila dibandingkan dengan kasus yang sama pada Desember 2024 atau sekitar 403 kasus.
"Berdasarkan tren kenaikan kasus dengue di Sumsel, Januari kemarin merupakan kewaspadaan puncak peningkatan dengan 309 kasus. Angka kematian penderitanya 4 orang," ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Ira Primadesa, Kamis (6/2/2025).
1. Kasus kematian akibat DBD terbanyak di Banyuasin

Ira menjelaskan, kasus kematian akibat DBD terbanyak di Banyuasin Sumatra Selatan sebanyak dua kasus. Di susul wilayah OKU Selatan dan Ogan Ilir sebanyak satu kasus. Adanya kasus kematian akibat DBD ini terjadi kebanyakan lantaran lambannya pasien memeriksakan diri ke faskes.
"Case fatality rate (CFR) Januari di Sumsel 1,32 persen dari jumlah kasusnya," jelas dia.
2. Kasus DBD di awal tahun 2025 turun jika dibanding Januari 2024

Meski kasus DBD yang terjadi di Januari 2025 mencapai 403 kasus, jumlah tersebut tidak lebih tinggi dibanding periode yang sama di tahun 2024 sebanyak 1.610 kasus. Pihaknya tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada mengingat saat ini masih pada fase musim hujan.
Dinkes Sumsel mencatat total ada 6.262 kasus dengan total kematian akibat DBD mencapai 37 kasus. Pihaknya mencatat kasus DBD sepanjang 2024 merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan 2021 sebesar 1.135 kasus dengan 3 kematian, 2022 1.135 kasus dengan 31 kematian, dan 2023 sebanyak 2.804 kasus dengan 22 kematian.
"Januari tidak ada kenaikan signifikan dibandingkan bulan yang sama pada 2024," jelas dia.
3. Dinkes Sumsel ingatkan soal pencegahan DBD

Langkah meminimalisir lonjakan kasus DBD terus dilakukan Dinkes Sumsel dengan melakukan sosialisasi mengenai pemberantasan sarang nyamuk. Salah satu langkah yakni dengan fogging atau pengasapan dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
"Mengurangi risiko kita harapkan warga menggunakan lotion pengusir nyamuk dan memasang kelambu. Kita juga sudah merencanakan distribusi larvasida DBD, insektisida cynoff dan RDT chikungunya," jelas dia.