Dinkes Sumsel: 121 Siswa Keracunan usai Santap MBG di PALI

Intinya sih...
- Dinkes Sumsel konfirmasi 121 siswa keracunan setelah makan Makan Bergizi Gratis di PALI
- Gejala mual, pusing, dan muntah dialami siswa setelah menyantap MBG
- Pihak Dinkes Sumsel masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan yang diduga bermasalah di laboratorium
Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Dinkes Sumsel) memastikan jumlah siswa yang diduga keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 121 siswa. Ke-121 siswa tersebut terdiri dari siswa PAUD, SD, SMP dan SMA di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
"Semua terdampak, dengan gejala yang terjadi mual muntah pusing dan semuanya dirawat di RSUD Talang Ubi dan Puskesmas PALI," ungkap Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sumsel, Dedi Irawan, Senin (5/5/2025).
1. Sebanyak 50 dari ratusan siswa sudah diperbolehkan pulang
Dedi menjelaskan, para siswa diketahui menyantap menu MBG sekitar pukul 11.00 hingga 12.00 WIB. Tak lama, para siswa mengalami keluhan mual dan pusing sehingga langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Talang Ubi PALI.
"Ketika itu mereka mengalami gejala pusing mual setelah menyantap MBG dan langsung di bawah ke rumah sakit. Dari total 121 data yang diterima, sekitar 50 orang diperbolehkan pulang," jelas dia.
2. Dinkes PALI sudah amankan sampel menu di beberapa lokasi
Irawan menjelaskan, pembagian MBG di PALI dimulai sejak Februari 2025 lalu, dengan pengawasan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menaungi hampir 3.000 siswa. Sejauh ini pihaknya masih menunggu proses pengambilan sampel dan pemeriksaan menu yang diduga bermasalah ke laboratorium.
"Malam ini Dinkes Sumsel menuju PALI untuk mengecek ke rumah sakit. Sampel juga sudah diambil oleh Dinkes PALI. Mulai dari sampel muntahan, sampel sisa makanan, kemudian sampel makanan yang disimpan SPPG, termasuk air (untuk masak) juga diperiksa," jelas dia.
3. Wabup benarkan adanya pemeriksaan sampel makanan
Hal senada diungkapkan Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji yang menyebutkan sudah mengecek secara langsung kondisi siswa di IGD. Usai dilakukan pemeriksaan, sebagian siswa sudah diperbolehkan pulang usai mendapat perawatan.
"Untuk sampel makanan sudah dibawa. Kita lagi menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium," ungkap dia.