Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api. (Freepik)
Ilustrasi kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api. (Freepik)

Intinya sih...

  • Herman Pasaribu (51) tewas tertabrak kereta api di OKU karena diduga tak mendengar klakson masinis yang melintas di jalur rel.

  • Korban mengalami luka serius di kepala dan kaki, sempat dirawat di rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia.

  • Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur kereta api, terutama di lintasan tanpa palang pintu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ogan Komering Ulu, IDN Times -Herman Pasaribu (51), Warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tewas tertabrak kereta api, Sabtu (9/8/2025) sekitar pukul 07.30 WIB. Korban saat itu berjalan kaki di jalur rel, dan diduga tak mendengar suara klakson dari masinis yang kebetulan sedang melintas di KM 228+8/9, Kelurahan Air Gading, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU.

Peristiwa itu terjadi saat Kereta Api (KA) 4007 dimasinisi Dwi Febri dan Asisten masinis Willi melaju di jalur Satasiun Baturaja – Stasiun Tiga Gajah. Korban saat itu sedang berjalan kaki di jalur rel kereta api dan masinis telah membunyikan semboyan 35 (klakson) dengan keras.

Namun kerasnya suara klakson keret diduga tidak didengar korban. Akibatnya kecelakaan tidak bisa dihindarkan lagi. Korban kemudian tertemper di bagian gerbong dan terpental sejauh kurang lebih 10 meter.

1. Korban masih sempat menyebutkan identitas dirinya ke warga

Ilustrasi Jenazah. (IDN Times/Esti Suryani)

Kasat Binmas Polres OKU, AKP Ujang Abdul Aziz mengatakan, akibat kejadian ini korban mengalami luka robek cukup serius di bagian kepala sebelah kiri dan kaki kanan. Usai kejadian warga ramai-ramai datang menolong dan korban masih dalam keadaan setengah sadar.

"Saat itu korban masih bisa menyebutkan nama dirinya dan nama keluarga yang bisa dihubungi. Kemudian dibantu oleh warga dievakuasi dari TKP," ujarnya.

2. Korban sempat dirawat dan meninggal dunia di rumah sakit

Ilustrasi jenazah. (timlo.net)

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, korban tidak menyadari kedatangan KA 4007 yang melaju dari arah Stasiun Tiga Gajah menuju Stasiun Baturaja.

"Masinis telah membunyikan klakson dengan keras, namun korban diduga tidak mendengarnya. Korban kemudian tertemper di bagian gerbong dan terpental sejauh kurang lebih 10 meter," jelas AKP Ibnu Holdon.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka robek cukup serius di bagian kepala sebelah kiri dan kaki kanan. Korban langsung dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit DKT RS dr Noesmir Baturaja oleh warga dan petugas. Setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit, akhirnya korban menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.

"Selanjutnya jenazah korban dibawah ke rumah duka di Jalan Letnan HA Kohar Kebun jeruk Desa Saungnaga Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten OKU," ungkapnya.

3. Rel kereta api bukan didesain untuk pejalan kaki

Ilustrasi infrastruktur kereta api. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pihak kepolisian melalui Unit Bhabinkamtibmas Khusus (Bhabinsus) Polres OKU langsung melakukan penanganan di lokasi kejadian. Polisi juga melakukan olah TKP, pengumpulan keterangan saksi, koordinasi dengan Polsuska, Polsek Baturaja Timur, dan pihak keluarga korban.

"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur kereta api, terutama di lintasan tanpa palang pintu. Sebab jalur kereta api ini bukan disiapkan untuk pejalan kaki," tegas Ibnu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team