Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kampanye (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • Toha Tohet diduga melakukan kampanye hitam yang menyudutkan paslon nomor urut 1, memicu kekhawatiran publik dan dilaporkan ke Bawaslu.
  • Tim Advokasi Hukum pasangan Lucianty-Syafaruddin melaporkan dugaan kampanye hitam ke Bawaslu dan berharap agar diambil tindakan sesuai aturan yang berlaku.
  • Dugaan kampanye hitam tidak mempengaruhi elektabilitas Paslon 01, bahkan survei terbaru menunjukkan dukungan solid dari masyarakat serta sulit dikejar oleh kompetitor.

Musi Banyuasin, IDN Times - Pasangan calon Bupati Musi Banyuasin nomor urut 2, Toha Tohet, kembali menjadi sorotan publik setelah diduga melakukan kampanye hitam (black campaign) yang viral di media sosial. 

Dalam video yang tersebar luas, Toha menyampaikan pernyataan kontroversial yang dianggap menyudutkan pasangan calon nomor urut 1, Lucianty dan Syafaruddin. Toha secara langsung juga menyebut nama almarhum Pahri Azhari dan Dodi Reza Alex, mantan Bupati Muba, yang disebut Toha sebagai akibat dari 'pilihan salah' masyarakat Muba.

1. Sempat singgung Bupati terdahulu

Ilustrasi pemilu/kampanye (IDN Times/Agung Sedana)

Pernyataan ini memicu kekhawatiran publik dan diduga mengundang tendensi untuk memecah belah. Sehingga Tim Advokasi Hukum pasangan Lucianty-Syafaruddin, Nuri Hartoyo langsung mengambil tindakan dengan melaporkan dugaan kampanye hitam ini ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Muba.

"Anak-anak dari calon bupati juga merasa tersakiti dengan penyebutan nama almarhum Bupati Muba sebelumnya (Pahri Azhari) secara tidak pantas, apalagi almarhum sudah banyak berbuat untuk Muba," ujarnya Sabtu (12/10/2024).

2. Kampanye hitam merugikan pihak 01

Ilustrasi kampanye (IDN Times/Agung Sedana)

Nuri berharap, pihak Bawaslu bisa mengambil sikap atas dugaan balck campaign ini. Sebab beberapa pernyataan dari Paslon nomor urut 02 dinilai sebagai upaya untuk menjatuhkan kredibilitas paslon 01, serta mempengaruhi masyarakat.

"Kami berharap Bawaslu menindaklanjuti laporan kami ini sesuai aturan yang berlaku, karena ini patut diduga sebagai kampanye hitam yang merugikan pihak kami," ungkapnya.

3. Elektabilitas Lucianty-Syaparuddin justru meningkat

Paslon 01 Muba, Lucianty-Syaparuddin

Terkait adanya dugaan kampanye hitam ini, justru tidak memberikan pengaruh sedikitpun pada Paslon 01 Lucianty-Syaparuddin. Bahkan elektabilitas keduanya kian meroket, seiring popularitas di berbagai platform media yang meninggalkan jauh pasangan rival, Toha-Rohman.

Survei terbaru memperlihatkan bahwa pasangan Lucianty-Syaparuddin berhasil mencatat dukungan yang sangat solid dari masyarakat. Posisi mereka begitu kuat hingga sulit dikejar oleh kompetitor. Kampanye negatif yang dilancarkan oleh pasangan rival, kerap kali tidak efektif dalam menggoyahkan posisi Lucianty-Syaparuddin. 

Ketua Tim Pemenangan Lucianty-Syaparuddin, Beni Hernedi menyebutkan, memang beberapa waktu ke belakang terdapat beberapa upaya lawan untuk memanipulasi persepsi publik dengan tindakan-tindakan yang tidak etis.

“Kami percaya bahwa masyarakat Muba cukup cerdas untuk memilih calon pemimpin yang mampu membawa perubahan positif, dan kami yakin bahwa Lucianty dan Syaparuddin adalah pilihan terbaik,” terang Beni yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Muba itu.

Editorial Team