Diduga Cekcok dengan Pacar, Gadis Muda di Muara Enim Tewas di Kamar Kos

- Saksi mendengar korban ribut dengan pacarnya
- Korban ditemukan tewas dengan kain jilbab melilit di leher
- Polisi tidak temukan tanda kekerasan di tubuh korban
Muara Enim, IDN Times - Melia Putri (20) gadis muda asal Muara Enim nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar kosnya yang berada di Kelurahan Air Lintang Kabupaten Muara Enim pada Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
Sebelum ditemukan tewas, korban yang diketahui bekerja di tempat karaoke di Hotel Melio Muara Enim ini sempat cekcok dengan pacarnya Pratu DP, anggota Rindam II/Sriwijaya via telepon. Hal ini diungkapkan teman satu kamar korban Tania, yang juga merupakan orang pertama kali menemukan jasad Melia di kamar.
1. Saksi sempat dengar korban ribut dengan pacarnya

Berdasarkan informasi Tania, Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 12.00 WIB korban saat itu berkomunikasi melalui telepon seluler dengan pacarnya yang merupakan anggota TNI. Saat itu korban meminta Pratu DP untuk mengembalikan motornya yang ia bawa.
"Saya dengar pacarnya membawa motor korban sebab ada kegiatan kunjungan Pangdam. Motor itu dijanjikan dikembalikan sore hari, karena korban menyebut ia mau memakai motor tersebut. Saat itu terjadilah cekcok keduanya," ujarnya.
Selanjutnya, saksi Tania tertidur pula dalam kamar kos tersebut. Namun, sejurus kemudian pukul 14.45 WIB Tania terbangun hendak ke kamar mandi dan melihat ke arah pintu ruang depan korban sudah dalam keadaan tergantung di terali besi jendela.
Saksi yang terkejut sontak berteriak keluar rumah untuk meminta pertolongan warga sekitar. Selanjutnya warga beserta pihak RT 02 RW 01 Kelurahan Air Lintang menghubungi babinsa untuk langsung mengecek ke TKP.
2. Korban ditemukan tewas dengan kain jilbab melilit di leher

Kasi Humas Polres Muara Enim, AKP RTM Situmorang mengatakan, rombongan piket SPKT Polres Muara Enim tiba di TKP dan korban dinyatakan meninggal dunia. Korban ditemukan tewas usai mengikatkan lehernya dengan kain jilbab yang diikat ke lubang ventilasi di atas jendela yang tertutup.
"Dari hasil olah TKP korban ditemukan dalam keadaan posisi tergantung di terali jendela depan menggunakan kain selendang warna ungu terikat di leher, lidah tergigit, mengeluarkan air liur dari mulutnya dan kedua tangan dalam keadaan mengepal," ungkapnya.
3. Polisi tidak temukan tanda kekerasan di tubuh korban

Selain itu, terdapat media kursi plastik warna cokelat di sekitar mayat dengan jarak antara kaki ke lantai 20 cm dan posisi badan lemas serta masih hangat saat dievakuasi.
"Korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD HM Rabain Muara Enim untuk dilakukan visum. Diduga murni gantung diri dan secara kasat mata tidak ditemukan tanda kekerasan pada jenazah," jelas Situmorang.
4. Mari bersama cegah perilaku bunuh diri

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa.
Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri.
RS jiwa tersebut ialah: RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:Jangan Bunuh diri telp: (021) 9696 9293 email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT
message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)
direct message via Twitter: @IntoTheLightID Kementrian Kesehatan Indonesia telp:(021) 500454