Musi Rawas, IDN Times - Seorang pelajar SMK di Kecamatan Puwodadi, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatra Selatan (Sumsel), mengakhiri hidup dengan gantung diri. Korban diduga depresi karena ditinggal pergi ayahnya.
Korban berinisial AS (16) merupakan warga Dusun V Desa U2. Saat ditemukan, jasad korban tergantung di pohon sengon belakang rumah berjarak sekitar 100 meter, Sabtu (3/6/2023) pukul 21.00 WIB.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban pergi keluar dari rumah pada Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB. Hingga pukul 18.30 WIB, korban belum juga pulang ke rumah. Pihak keluarga menghubungi kerabat, tetangga, dan teman-teman sekolah korban. Namun semua pihak yang dihubungi tidak ada yang mengetahui keberadaan korban.
Keluarga bersama masyarakat berusaha mencari korban. Pada pukul 20.55 WIB, korban ditemukan keluarga dan masyarakat di belakang rumah berjarak lebih kurang 100 meter. Leher korban sudah tergantung dengan tali tambang atau nilon kecil warna putih di atas pohon sengon.
Kasi Humas Polsek Purwodadi, Iptu Herdiansyah mengatakan, Kepala Desa (Kades) langsung menghubungi pihak Polsek Purwodadi. Tiga orang anggota piket SPKT dipimpin Plh Kapolsek Purwodadi, Ipda Krisman Yanto, mendatangi lokasi untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Bersama Kanit Reskrim, Plh Kapolsek mengambil keterangan saksi-saksi berikut identitas korban. Kemudian Polsek Purwodadi menghubungi pihak Puskesmas O Mangunharjo untuk diperiksa medis atau VER awal terhadap korban," ujarnya, Minggu (4/6/2023).
Dari hasil olah TKP ditemukan tali tambang warna putih lebih kurang 10 meter. Kemudian berdasarkan hasil pemeriksaan awal dokter Puskesmas O Mangunharjo, leher korban ditemukan luka akibat jeratan tali.
"Kemudian kondisi lidah korban dalam. Ditemukan cairan sperma di kemaluan korban. Dapat disimpulkan awal bahwa korban meninggal dunia akibat gantung diri,” tegas Herdiansyah.
Menurutnya, pihak keluarga diwakilkan kakak kandung korban atas nama Bambang Madiono (36), membuat Surat Pernyataan terkait kejadian dialami korban. Isi pernyataan tersebut menyatakan pihak keluarga menerima peristiwa yang menimpa korban karena gantung diri.
Pihak keluarga memastikan tidak menuntut proses hukum atas meninggalnya korban. Keluarga juga tidak meminta Visum Et Revertum (VER) terhadap jenazah korban.
“Diduga korban bunuh diri karena mengalami depresi dan teringat dengan bapak kandungnya yang meninggal belum 100 hari,” jelasnya.