Palembang, IDN Times - Lemparan botol minum plastik dan pecahan batu melayang di udara mengarah kepada anggota polisi yang berjaga di depan kawat berduri depan kantor DPRD Sumsel. Rombongan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Palembang, dilarang mendekati gedung DPRD Sumsel untuk menyampaikan aspirasinya.
Massa mahasiswa dihadang dari luar dan diminta untuk menyampaikan poin tuntutan di jalan raya. Dua mobil water canon dan puluhan petugas menghadang di belakang pagar kawat berduri. Massa sempat diterima dengan baik oleh Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati. Namun pihaknya tak berani membukakan jalan kepada mahasiswa untuk mendekat ke gedung dewan.
"Tak ada yang bisa menjamin mahasiswa tidak anarkis seperti tahun 2020 (kerusuhan)," ungkap Ketua DPRD Sumsel, Anita, kepada massa demonstrasi, Senin (11/4/2022).