Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat mlakukan sidak di dapur MBG. (Dok. Istimewa)
Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat mlakukan sidak di dapur MBG. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Dapur MBG Menang Raya belum beroperasi karena menunggu SLHS

  • Dapur MBG di Menang Raya masih dalam perbaikan dan belum selesai

  • Hasil BPOM tunjukkan makanan mengandung bakteri E.coli, menyebabkan keracunan massal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten OKI menyetop sementara operasional Dapur MBG di Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKI pascakeracunan massal puluhan pelajar awal September lalu.

Saat ini, dapur tersebut masih menunggu Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS). Sertifikat ini dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di tingkat kota atau kabupaten, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk bisnis yang bergerak dalam bidang pangan seperti restoran, catering, depot air minum, dan hotel.

1. Masih menunggu SLHS keluar baru beroperasi

Sejumlah siswa di Pedamaran OKI dìbawa ke Puskesmas diduga keracunan usai santap MBG. (Dok. Warga)

Ketua Satgas MBG Kabupaten OKI, HM Lubis mengatakan, apabila sertifikat tersebut keluar dari pihak berwenang, maka dapur MBG tersebut diperbolehkan operasi kembali.

"Dapur MBG di Desa Menang Raya ini disetop sementara operasi sejak awal September lalu dikarenakan ada puluhan pelajar yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi menu MBG dari dapur tersebut. Untuk SLHS hingga saat ini belum keluar," ujarnya, Senin (22/9/2025).

2. Dapur MBG di Menang Raya juga masih dalam perbaikan

SPPG menyiapkan paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Namun pihak BGN bersama Satgas MBG Kabupaten OKI telah melakukan peninjauan dan melaporkannya pada pekan lalu. Untuk saat ini juga dapur MBG di Desa Menang Raya masih dalam perbaiki dan belum selesai. Maka itu dapur MBG ini tidak serta merta langsung beroperasi meskipun telah dilakukan peninjauan langsung ke sana.

"Jadi jelas belum juga bisa beroperasi. Apabila perbaikan dapur tersebut telah selesai, juga tetap kembali dicek oleh tim BGN. Termasuk menunggu sertifikat laik higiene sanitasi tadi," ungkap Lubis.

3. Hasil BPOM tunjukkan makanan mengandung bakteri E.coli

Program makanan bergizi gratis(IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Dinkes Sumsel telah mengumumkan hasil uji laboratorium yang dikeluarkan BPOM dari pemeriksaan sampel makanan pada menu MBG, yang menyebabkan 80 siswa di Kecamatan Pedamaran keracunan. Dari sejumlah sampel yang diuji, dua jenis makanan dinyatakan tidak memenuhi syarat, karena terdeteksi mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli).

"Hasilnya sudah keluar, ada dua sampel yang tidak memenuhi syarat (higienis), yakni tahu crispy dan soto ayam," ungkap Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sumsel, Dedy Kurniawan, Selasa (16/9/2025).

Menurutnya, bakteri E. coli dapat mencemari makanan melalui berbagai faktor. Salah satunya berasal dari proses penyajian di SPPG yang menggunakan air kurang bersih.

"Selain itu, penggunaan bahan makanan yang tidak dicuci dengan benar serta proses pemasakan yang tidak optimal juga menjadi penyebab adanya kontaminasi pada makanan yang disajikan," ucapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team