Dalam Sebulan Ada 3 Warga Sumsel Bertemu Dedi Mulyadi, Kok Bisa?

Palembang, IDN Times - Dalam sebulan terakhir tiga warga Sumatra Selatan (Sumsel) melakukan kunjungan untuk bertemu dengan Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat (Jabar). Warga Sumsel tersebut datang untuk berkeluh kesah terkait terobosan program barak militer yang ditawarkan Pemprov Jabar untuk anak-anak nakal atau pun hanya sekedar ingin bertemu.
Tercatat ada tiga pertemuan yang dilakukan warga Sumsel. Mereka menumui Dedi Mulyadi di kediaman pribadinya, di Lembur Pakuan, Sukadaya, Subang. Berikut IDN Times, merangkum pertemuan warga Sumsel dengan Dedi Mulyadi.
1. Ada orang tua yang ingin titipkan anak di barak militer

Pertemuan pertama terjadi pada akhir Mei 2025 silam saat pasangan suami istri (Pasutri) asal Ogan Komering Ilir (OKI) membawa anaknya untuk dibina di barak militer. Pasutri tersebut mengaku sudah kehabisan cara untuk membina anaknya yang duduk dibangku SMK kelas 10 usai kecanduan narkotika sejak SMP.
Orang tua mengaku telah kehilangan kendali atas anaknya dan berharap penanganan tegas mampu menyelamatkan masa depan sang remaja. Kedatangan mereka berharap Dedi Mulyadi dapat memasukkan anaknya ke barak militer.
Dedi Mulyadi merespons dengan positif, menyatakan kesiapannya membantu melalui pola pembinaan yang disiplin dan manusiawi. Ia bahkan meminta izin dari orang tua dan anak sebelum menindaklanjuti program tersebut.
2. Pusing lihat anak kecanduan narkotika meski sudah direhabilitasi

Pada pertengahan Juni seorang ibu bernama Diah Nurhayati asal Lubuk Linggau, Sumsel, mendatangi Dedi Mulyadi , untuk meminta bantuan menitipkan anaknya ke barak militer. Anaknya, Reyhan (19), telah dua kali menjalani rehabilitasi namun tidak menunjukkan perubahan dan malah makin kecanduan narkoba.
Reyhan diketahui kerap mengancam, menjual barang rumah, dan meminta uang. Mendapati laporan tersebut, Dedi awalnya menolak karena Reyhan sudah dewasa dan menikah, tetapi akhirnya menerima Reyhan untuk menjalani pembinaan. Meski begitu, Dedi tidak menjamin Reyhan akan sembuh sepenuhnya setelah keluar dari barak.
Reyhan sendiri mengakui sudah kecanduan sejak SMP dan mengenal sabu saat bulan puasa untuk menahan lapar. Ia juga menyebut peredaran sabu di Lubuk Linggau sangat tinggi, dengan harga pemakaian sekitar Rp50 ribu–Rp100 ribu satu kali konsumsi.
3. Tempuh perjalanan ekstrem ke Jabar

Terbaru pria bernama Rendi asal Prabumulih juga viral di media sosial usai melakukan perjalanan ekstrem, berjalan kaki dari Prabumulih ke Subang Jawa Barat. Berbeda dengan dua warga Sumsel lainnya yang datang untuk minta dibina, Rendi justru datang untuk sekedar berfoto bersama Gubernur Jabar tersebut.
Rendi diketahui melakukan perjalanan selama 26 hari. Kedatangannya ke kediaman pribadi Dedi Mulyadi tersebut bukan untuk meminta bantuan melainkan bersilaturahmi dengan Gubernur Jabar tersebut.
Dirinya mengaku, mengagumi gaya komunikasi dan pendekatan kemanusiaan Dedi Mulyadi sehingga rela jauh-jauh ke Jabar hanya untuk bertemu dan berfoto sebelum pulang lagi ke daerah asalnya.