Daftar Harga Bahan Pokok di Palembang 20 Januari: Cabai Turun Tipis

- Lonjakan harga cabai di Palembang sejak akhir Desember 2024
- Harga cabai burung sempat mencapai Rp105 ribu per kilogram
- Kenaikan harga juga terjadi pada bawang putih, ayam, gula, minyak, dan gandum
Palembang, IDN Times - Daftar harga bahan pokok di Palembang seperti cabai merah dan cabai burung di pasaran mengalami lonjakan harga. Lonjakan tersebut secara fluktuatif terjadi sejak akhir Desember 2024 lalu dimana sebelumnya cabai burung menyentuh angka Rp65-70 ribu per kilogram dan cabai merah keriting di kisaran harga Rp58 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang pasar Yada Palembang, Supri (56) mengatakan, kenaikan cabai belum menunjukan perbaikan harga sejak akhir Desember. Harga pun terus mengalami lonjakan pada akhir pekan kemarin dimana cabai burung sempat menyentuh angka Rp105 ribu per kilogram dan cabai keriting mencapai Rp90 ribu per kilogram.
"Untuk harga cabai per hari ini ada penurunan dibanding Jumat-Sabtu lalu. Harga cabai keriting hari ini Rp80 ribu per kilogram dan harga cabai burung Rp60 ribu per kilogram," ungkap Supri, Sabtu (20/1/2025).
1. Kenaikan empat kali lipat harga cabai dibandingkan saat normal

Supri menjelaskan, harga yang ada saat ini terbilang cukup tinggi mengingat harga cabai keriting hanya Rp20 ribu per kilogram dan harga cabai burung Rp30 ribu per kilogram. Sementara untuk harga komoditas lain seperti bawang putih Rp40 ribu per kilogram.
"Kalau untuk bawang putih stabil di Rp40 ribu. Sedangkan untuk bawang merah alami lonjakan harga Rp36 ribu per kilogram naik dari Rp25 ribu per kilogram," jelas dia.
Sementara itu, untuk harga ayam juga mengalami lonjakan harga dari sebelumnya Rp25 ribu menjadi Rp32 ribu per ekor. Sedangkan untuk gula mengalami kenaikan sekiar Rp1.000 per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram.
"Ada kenaikan harga lainnya juga terjadi untuk minyak dari sebelumnya Rp15 ribu menjadi Rp18 ribu per liter, sedangkan untuk gandum tidak ada kenaikan tetap diharga Rp13 ribu," jelas dia.
2. Sumsel pasok cabai merah keriting dari luar wilayah

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan, saat ini kondisi musim hujan mempengaruhi lonjakan harga cabai di Sumsel. Untuk mengatasi permasalahan itu, DKPP Sumsel mengatakan akan mendatangkan pasokan cabai ke Sumsel.
"Produksi lokal cabai mengalami penurunan karena mengalami gagal panen pada beberapa wilayah daerah penghasil cabai di Sumsel." ungkap Ruzuan.
Beberapa wilayah di Indonesia yang menjadi pemasok cabai seperti Pasuruan, Bengkulu, Enrekang, dan Bali. Ruzuan mengakui cabai yang masuk Sumsel utamanya jenis cabai merah keriting.
"Cabai merah keriting banyak kami ambil dari berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan pasar," jelas dia.
3. Pedagang jual cabai lebih mahal

Penurunan hasil panen cabai di Sumsel dipengaruhi cuaca buruk sehingga tidak mendukung masa tanam. Kondisi ini mempengaruhi fluktuasi harga cabai di sejumlah pasar di Palembang.
Rata-rata harga cabai di pasar KM 5 Palembang mengalami penurunan denganr rata-rata harga Rp60 per kilogram. Namun, beberapa harga cabai yang sama di pasar lain menyentuh angka Rp80.000 hingga Rp90.000 per kilogram.
"Pedagang membeli cabai dengan harga tinggi cenderung menjual dengan harga yang lebih tinggi," jelas dia.
4. Cabai merah keriting mendominasi

Meskipun peredaran cabai di Sumsel mengandalkan suplai dari luar provinsi, jumlah cabai merah keriting yang masuk lebih banyak dibanding rawit merah.
"Dengan pasokan cabai dari hasil panen terbaru. harga mulai mengalami penurunan secara bertahap," jelas dia.