Cerita Kanit Reskrim Negara Batin, Pergi Berlima Pulang Bertiga

- Aipda Wara mengaku dekat dengan Kapolsek dan bersahabat dengan Petrus
- Lusiyanto memimpin penggerebekan judi sabung ayam yang dikelola oleh Kopda Bazarsah dan Peltu Yun Heri Lubis
- Wara menyaksikan Kopda Bazarsah mengarahkan senjatanya ke arah Petrus yang akhirnya tertembak
Palembang, IDN Times - Kanitreskrim Polsek Negara Batin, Aipda Wara Ardany Rambe mengaku sempat termenung pasca kejadian. Dirinya tidak menyangka tiga rekannya tewas di lokasi kejadian saat penggerebekan di lokasi judi sabung ayam dan dadu kuncang di Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung.
Pasalnya sebelum penggerebekan terjadi Aipda Wara mengaku masih pergi bersama dalam satu mobil menuju lokasi penggerebekan judi dengan anggota lengkap mulai dari dirinya, Kapolsek Negara Batin AKP (Anm) Lusiyanto dan Aipda (Anm) Petrus Apriyanto.
"Saat sebelum penggerebekan saya bareng Kapolsek dan tiga rekan lain. Saat itu Petrus yang menyetir mobil. Kapolsek Lusiyanto bersama Bripka Heri Suryadi dan Robert Pardede duduk di belakang," ungkap Aipda Wara dalam kesaksian di Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Senin (23/6/2025).
1. Akui dekat dengan Kapolres dan bersahabat dengan Petrus

Wara mengatakan masih tidak percaya rekannya gugur dalam penggerebekan tersebut. Pasalnya, dirinya mengaku sangat dekat dengan AKP (Anm) Lusiyanto dan menjadi teman diskusi. Sedangkan dengan Aiptu (Anm) Petrus dirinya mengaku bersahabat.
"Saya sedih pergi bertugas berlima, pulang bertiga. Saya sedih karena kehilangan teman dan sahabat. Pulang dari tugas itu menjadi kepulangan yang berat," jelas dia.
2. Kapolsek perintahkan dan pimpin pengerebekan

Sesampainya di lokasi kejadian, Lusiyanto memimpin penggerebekan tersebut dengan memerintahkan para anggota turun dari mobil. Saat itu, ramai masyarakat di lokasi kejadian tengah menikmati judi sabung ayam yang dikelola Kopda Bazarsah dan Peltu Yun Heri Lubis.
"Saat kami turun ada mobil Agya putih hendak keluar dari lokasi judi tapi dihalangi oleh kapolsek," ungkap dia.
3. Saksikan Kopda Bazarsah arahkan senjata

Wara menjelaskan, dirinya berjalan di belakang Lusiyanto dengan jarak sekitar 7 meter sementara rekannya Petrus berada dibelakangnya. Dirinya mengaku mendengar suara tembakan dari dalam sebanyak dua kali disusul suara dari belakang. Dirinya pun sempat mendengar suara tembakan lainnya dari arah tenda di dekat gelanggang judi. Ia menyaksikan Kopda Bazarsah mengarahkan senjatanya ke arah Petrus yang berada di belakang.
"Tak lama ada teriakan anggota yang lain bahwa Petrus tertembak. Saya melihat bolah matanya pecah. Saat itu saya panik," ungkap Wara.
Menyaksikan penembakan berlangsung dirinya mencoba menyelamatkan diri dengan melompat ke kebun singkong yang berada tak jauh dari lokasi penembakan. Dirinya memilih tiarap hingga tidak terdengar lagi suara tembakan.
"Saat suara tembakan berhenti, saya pindah ke mobil yang berada di barisan kedua dan berkumpul dengan teman-teman yang lain," jelas dia.