Cerita Anggun Pengantin Wanita yang Rela Berbagi Suami karena Cinta

Anggun menerangkan, pilihannya bermadu sudah menjadi keputusan. Dirinya pun bersyukur karena memiliki suami seperti Suan. Bagi dia, pernikahan tetap menjadi momen sakral dan ibadah yang tidak ada habisnya.

Meski baru mengenal Suan dalam waktu singkat, Anggun menilai sang suami mampu berbagi dengan adil, antara dirinya dan Vopi. Bahkan, Anggun menyebut semua kisah yang ia alami adalah takdir Tuhan.

"Saya sudah tiga bulan pacaran dengan Suan dan kenalnya lewat WhatsApp. Pertemuan pertama kami saat Suan datang ke rumah mengajak jalan," ujarnya

Dari sudut pandang Anggun, Suan merupakan sosok pria baik dan perhatian. Bahkan Anggun mengaku dirinya sudah tahu jika Suan punya pacar bernama Vopi. Namun keinginan menikah dengan lelaki yang dicintainya itu juga sangat besar.

"Awalnya saat mengabari orangtua mau menikah, mereka terkejut dan sempat melarang. Tapi saya tetap mau menikah," ungkap dia.

Ia mengaku selama ini belum pernah bertemu dengan Vopi dan baru mengetahui saat akan menikah. Namun karena besarnya rasa cinta Anggun terhadap sang pujaan hati, pernikahan tak diurungkan dan ia rela berbagi suami dengan Vopi.

"Ada kesepakatan, kami membagi jadwal bersama. Sesuai kesepakatan setiap dua hari bergantian. Sekarang tinggal terpisah dengannya (Vopi). Dan memang tidak ada niat mau tinggal seatap," terangnya.

Ayah Suan bernama Sudadi melihat kisah sang anak yang menikahi dua wanita sekaligus mengaku lapang dada. Ia menerima keputusan anaknya itu, karena bagi dia Suan bisa bertanggung jawab atas pilihan yang ia tempuh.

"Awalnya tidak menyangka anak bungsu saya membuat keputusan begini. Saya tidak tahu persis kejadiannya seperti apa, karena posisi saya lagi berada di Palembang saat itu," jelas dia.

Dirinya pun siap ikut membantu perekonomian sang anak yang sehari-hari bekerja sebagai sopir ini. Walau bagaimanapun, Sudadi selaku orangtua berharap pernikahan sang anak dengan kedua istrinya bisa langgeng sampai anak cucu.

Senada dengan kakaknya, Ripan, paman dari Suan yang juga menjabat sebagai Sekdes, membenarkan jika pernikahan yang terjadi di Desa Talang Piase, terpaksa dilakukan sesuai adat dan aturan agama Islam.

"Proses awalnya kami bertandang ke orangtua Anggun lalu Vopi, kami pun diterima dengan baik," kata dia.

Ripan menceritakan, beberapa bulan lalu orangtua Anggun mendatangi keluarganya dan meminta keponakannya untuk menikahi Anggun. Namun Ripan menambahkan, keluarga masih pikir-pikir dahulu karena Anggun masih sekolah SMA.

"Saat itu Anggun mengatakan tidak melanjutkan sekolah lagi. Makanya kami setujui pernikahannya," jelasnya.

Namun pada hari yang sama, berselang beberapa jam dari kedatangan keluarga Anggun, keluarga Vopi pun datang dan meminta Suan untuk menikahi Vopi juga. Akhirnya keluarga Suan memberi jalan keluar terbaik agar semuanya bisa terlaksana.

"Setelah bermusyawarah dengan dua keluarga, kami sepakat untuk menikahkan Suan dengan keduanya," tegas dia.

Sementara itu Suan yang hendak dikonfirmasi sedang tidak berada di rumah kedua istrinya karena sedang bekerja. Sedangkan istri Suan selanjutnya. yaitu Vopi yang tinggal tak jauh dari rumah Anggun, juga tidak dapat ditemui karena sedang pergi.