Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ternak warga mengeluarkan buih dari mulut dan luka di hidung. (Dok.Wayan Eka)

Palembang, IDN Times - Memasuki musim hujan, pemerintah berupaya mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan disejumlah wilayah di Sumsel.

Langkah cepat ini dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) mengenai antisipasi kasus PMK di Bumi Sriwijaya, yang menyebabkan wilayahnya masuk dalam kategori tertular dimana secara epidemiologi sebagai wilayah endemis.

"Untuk mencegah penyebaran PMK diperlukan vaksinasi agar dapat mencegah hewan terpapar penyakit. Selain itu diperlukan upaya menjaga kebersihan dan melaksanakan biosekuriti yang ketat di peternakan," ungkap Dokter Hewan Ahli Madya Sumsel, Jafrizal, Selasa (21/1/2025).

1. Vaksin hibah tak cukupi untuk cover seluruh hewan ternak

Vaksinasi hewan ternak. (Dok. IDN Times)

Jafrizal menerangkan, untuk mengatasi virus PMK pada hewan diperlukan vaksin untuk mencegah hewan ternak yang sehat terpapar penyakit. Namun, untuk pemberian vaksin muncul kendala yakni, kurangnya ketersediaan vaksin untuk diberikan kepada seluruh hewan dan peternak yang ada.

Berdasarkan data Pemprov Sumsel ada sekitar 10 ribu dosis vaksin yang akan diberikan kepada peternak di 17 kabupaten/kota. Hanya saja, jumlah tersebut dinilai tidak mencukupi untuk seluruh hewan ternak yang ada sehingga perlu upaya mandiri dari peternak menengah dan besar untuk melakukan vaksinasi mandiri.

"Untuk jumlah vaksin kita akui sangat kurang jika mengandalkan vaksin hibah yang tersedia. Sehingga diimbau kepada peternak menengah dan besar untuk melaksanakan vaksinasi mandiri dengan melibatkan tenaga teknis baik dokter hewan, paramedik, dan vaksinator khusus," jelas dia.

2. Pintu masuk hewan juga perlu diperketat

Editorial Team

Tonton lebih seru di