Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rekaman diduga aksi perundungan siswa SMP Muratara viral di media sosial.
Rekaman diduga aksi perundungan siswa SMP Muratara viral di media sosial. (Dok. IDN Times)

Intinya sih...

  • Devi menyesalkan aksi perundungan melibatkan siswi SMP Negeri di wilayahnya

  • Kasus perundungan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah maupun pemerintah

  • Perkelahian yang terjadi di luar jam sekolah adalah cerminan dari kurangnya pengawasan di rumah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musi Rawas Utara, IDN Times - Kasus perundungan yang kembali terjadi di sekolah dan viral di media sosial mendapat perhatian serius dari Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Devi Suhartoni. Devi menyesalkan aksi perundungan yang melibatkan siswi SMP Negeri di wilayahnya dan berujung pada laporan polisi.

Devi menyebut aksi itu sebenarnya tak perlu terjadi jika adanya keterlibatan orang tua dalam mendidik anak di rumah. Sebab pengajaran di sekolah tak cukup apalagi menyangkut soal etika anak didik. Agar kejadian tak terulang, ia akan memberlakukan sejumlah sanksi sosial bagi pelaku hingga akan menerapkan rukiah terhadap pelaku perundungan.

1. Kasus perundungan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah maupun pemerintah

ilustrasi kampanye anti-bullying (pexels.com/RDNE Stock project)

Dalam unggahan di akun media sosialnya, Bupati Devi menekankan persoalan perundungan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah maupun pemerintah, tetapi juga tanggung jawab keluarga sebagai lingkungan pertama dalam pembentukan karakter anak.

"Bapak ibu semua tolong di rumah dinasehati anak-anaknya jangan balago (berantem) di sekolah apa lagi budak-budak kecik dan berenti be viral-viral. Ajarin kesabaran dan empati juga," ujarnya.

2. Perkelahian di luar jam sekolah adalah cerminan kurangnya pengawasan di rumah

Poster Anti-Bullying/Stop-Bullying (Freepik)

Menurutnya, perkelahian yang terjadi di luar jam sekolah atau saat tidak ada guru, adalah cerminan dari kurangnya pengawasan dan pendidikan karakter di rumah.

"Idak pacak galo-galo (tidak bisa semuanya) di sekolah dan pemerintah, mereka berantem pulang sekolah, jam tidak ada guru maka lingkungan keluargalah paling berperan memperbaiki akhlak anak anak kita. Ajarin sabar, empati dan kebaikan sesama manusia," tulisnya.

3. Bupati akan beri sanksi sosial dan rukiah pelajar yang terlibat perundungan

Ilustrasi Bullying (Foto: IDN Times)

Maka itu ia akan memberlakukan sanksi sosial bagi pelaku perundungan, penyebar video, termasuk korban.

"Sanksi-sanksi itu berupa menyapu halaman sekolah selama empat hari, menyapu masjid selama empat bulan, memungut sampah di pasar, membawa kembang ke sekolah," jelasnya.

Kemudian agar bertaubat, mereka akan membaca surah Yasin sendirian atau berdua, yakni pelaku dan korban bully sebanyak 100 kali duduk berdua saling berhadapan.

"Jika masih saling bully akan dirukiah kiai jika sudah ada induk setan di badan," tegas Devi.

4. Kasus bullying viral, korban buat laporan polisi

Rekaman diduga aksi perundungan siswa SMP Muratara viral di media sosial. (Dok. IDN Times)

Sebelumnya, rekaman yang menunjukkan aksi perundungan kembali beredar di media sosial sejak Minggu (7/12/2025). Video yang berdurasi 1 menit tersebut memperlihatkan seorang anak perempuan mengenakan pakaian olahraga SMP Negeri 2 Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dalam posisi jongkok dipiting oleh anak perempuan lainnya.

Terlihat juga anak perempuan yang memiting mengenakan kaos hitam dan celana panjang coklat, tampak menarik rambut, bahkan menginjak korban. Tak hanya itu, anak perempuan tersebut menendang korban hingga jatuh tak berdaya.

Dalam rekaman juga terdengar suara salah satu teman yang berkata, 'Agek aku pulok keno salah,' (nanti saya juga yang disalahkan), yang menggambarkan kekhawatiran akan akibat dari kejadian itu. Suara istigfar juga terdengar ketika korban ditendang dengan keras.

Aksi tersebut sontak menuai kecamatan warganet. Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian dikarenakan orang tua korban membuat laporan terkait anaknya yang luka memar akibat peristiwa tersebut .

Editorial Team