Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bulog Sumbar melakukan pembelian gabah petani di Pasaman Barat (Foto: Bulog Sumbar)
Bulog Sumbar melakukan pembelian gabah petani di Pasaman Barat (Foto: Bulog Sumbar)

Intinya sih...

  • Bulog Sumbar melakukan pemetaan sentra gabah di Pasaman, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan.
  • Daerah tersebut dipilih karena harga gabah lebih rendah dibanding harga yang ditetapkan oleh Bulog.
  • Kabupaten Solok dan Kota Solok tidak termasuk dalam sentra gabah karena harga di sana jauh di atas harga yang ditetapkan oleh pusat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) perwakilan Sumatra Barat menyatakan telah melakukan pemetaan sentra gabah yang ada di daerah tersebut.

"Dengan adanya penargetan penyerapan beras dan gabah petani ini, kami bisa melakukan pemetaan sentra gabah yang ada di Sumatra Barat ini," kata Kepala Perwakilan Bulog Sumbar, Darma Wijaya saat diwawancarai, Selasa (15/4/2025).

Menurutnya, dengan telah ditetapkannya sentra gabah di Sumatra Barat tersebut, pihaknya bisa menetapkan daerah-daerah prospek untuk melakukan serapan beras.

1. 3 daerah serapan beras di Sumbar

Kepala Bulog Sumbar, Darma Wijaya (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Menurut Darma, di Sumatra Barat terdapat tiga daerah yang merupakan lumbung gabah yang didapatkan oleh Bulog dalam memenuhi target serapan padi dan beras.

"Untuk daerah yang telah kita petakan adalah Pasaman, Pasaman Barat dan Pesisir Selatan yang bisa kita lakukan pembelian gabah dan beras sejak Januari 2025 lalu," katanya.

Menurutnya, tiga daerah tersebut sangat memungkinkan pihaknya untuk bisa melakukan penyerapan karena harga yang dijual di sana lebih rendah dibanding harga yang ditetapkan oleh Bulog.

2. Kenapa Solok tidak masuk sentra gabah Bulog?

Kepala Bulog Sumbar melakukan pengecekan panen raya di Pasaman Barat (Foto: Bulog Sumbar)

Kabupaten Solok dan Kota Solok yang selama ini terkenal dengan lumbung padi di Sumatra Barat menurut Darma tidak masuk dalam sentra gabah yang dilakukan sejauh ini.

"Itu karena harga gabah di Solok itu jauh di atas harga yang ditetapkan oleh pusat. Jadi kami tidak bisa melakukan penyerapan di sana," katanya.

Darma mengungkapkan, harga gabah di Solok berada pada angka Rp7.500 hingga Rp7.800 per kilogram. Sementara harga pembelian tertinggi yang ditetapkan oleh Bulog hanya sebesar Rp6.500 per kilogram.

"Selain itu, beras yang kebanyakan ditanam oleh petani di Solok itu adalah beras premium yang biasanya kami beli memang untuk produk beras premium juga," katanya.

3. Capaian serapan beras oleh Bulog Sumbar

Kepala Bulog Sumbar, Darma Wijaya (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Darma mengungkapkan, hingga pekan ke-2 April 2025, pihaknya baru mencapai target sebesar 80 persen dari yang ditetapkan oleh Bulog pusat.

"Untuk capaian kita saat ini sebesar 1.146 ton dari target yang diberikan sebanyak 1.400 ton hingga akhir April 2025 ini," katanya.

Meskipun target tersebut belum tercapai, Darma tetap optimis bisa mencapai target tersebut hingga akhir bulan April 2025 mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team