Ilustrasi petani menanam padi di sawah (ANTARA FOTO/Abdan Syakura)
Benyamin menyampaikan, untuk membantu petani sebagai aktor utama mempertahankan lumbung pangan, hal penting lain adalah provinsi perlu menyiapkan SDM atau memilih teknologi relevan. Karena secara realitas teknologi yang dibutuhkan adalah sesuai dengan finansial terjangkau.
Termasuk pemanfaatan inovasi pertanian lokal dengan langkah teknologi tepat guna (TTG). Salah satunya, inovasi yang bisa memberikan ragam keuntungan lewat novelty atau memiliki nilai pembaruan dan tak plagiat.
"Mendorong pangan berkelanjutan dan produksi yang meningkat harus banyak pihak terlibat, dari Forkopimda, kampus, ahli akademisi, kebijakan pemda dan utamanya petani, peternak ataupun nelayan yang mendapatkan edukasi inovasi pertanian," jelas dia.
Karena lanjutnya, kini sudah banyak petani di Sumsel tanpa regenerasi. Bahkan, usia petani sudah di atas 50 tahun yang menyulitkan inovasi dan teknologi pertanian terkadang tak relavan. Padahal untuk skala komersial dan mendapatkan keuntungan, masalah yang harus diselesaikan adalah bagaimana teknologi berjalan sesuai kapasitas petani tradisional.