Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas Manggala Agni dan BPBD Sumsel berusaha memadamkan api di Ogan Ilir (IDN Times/BPBD Sumsel)

Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan (BPBD Sumsel) memastikan api yang menghanguskan dua hektare (ha) lahan di Desa Talang Pangeran Ilir, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir (OI), telah berhasil dipadamkan. Tim gabungan memadamkan api hampir lima jam saat mendekati dini hari.

"Secara keseluruhan api yang membakar lahan tidur di Ogan Ilir sudah berhasil dipadamkan," ujar Kabid Penanggulangan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, Kamis (27/5/2021).

1. Diduga ada unsur kesengajaan manusia

Proses pemadaman lahan terbakar di Ogan Ilir (IDN Times/BPBD Sumsel)

Menurut Ansori, lahan yang terbakar bervegetasi semak belukar. Kondisinya memang rawan terbakar karena mulai mengalami kekeringan. Lahan-lahan itu juga kebanyakan sudah tidak produktif lantaran tidak ditunggu oleh pemiliknya.

"Dugaan kita ada dua kemungkinan, memang sengaja dibakar dan tidak sengaja dibakar. Karena ada kemungkinan orang buang rokok saja bisa terbakar. Itu baru dugaan awal ada unsur manusia, tapi belum tahu karena masih diselidiki," ujar dia.

2. Sebagian lahan masih basah karena hujan

Lokasi yang berhasil dipadamkam (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurutnya, sejauh ini kondisi cuaca masih dalam peralihan dari musim hujan menuju kemarau. Beberapa lokasi masih dianggap basah, sehingga saat terjadi kebakaran masih mudah untuk dipadamkan.

Ansori menyebut, tidak menutup kemungkinan ada yang sengaja membakar untuk membuka lahan pertanian. Apalagi masih ada masyarakat yang berpikir untuk membuka lahan dengan mudah.

"Kemungkinan ada masyarakat lokal yang memanfaatkan untuk membuka setengah ha lahan. Mereka biasanya memanfaatkan sedikit lahan kosong untuk bercocok tanam," ujar dia.

3. Hotspot mulai terpantau di Sumsel

Lahan mineral di Ogan Ilir terbakar (IDN Times/Manggala Agni)

BPBD Sumsel bersama Manggala Agni melakukan monitoring wilayah rawan kebakaran lahan. Beberapa hotspot (titik api) mulai terpantau di wilayah Sumsel. Namun, pihaknya meyakini Sumsel masih dalam masa peralihan musim sehingga rata-rata rawa dan gambut masih basah.

"Belum ada kenaikan signifikan soal titik panas, sehingga belum dapat dipastikan apakah titik itu berpotensi menjadi fire spot (titik api)," tutup dia.

Editorial Team