Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir bandang di Mandailing Natal.
(Banjir bandang di Mandailing Natal) ANTARA FOTO/Holik Mandailing

Intinya sih...

  • BPBD Sumsel meminta kabupaten dan kota menaikkan status siaga darurat banjir dan longsor.

  • Ada 11 wilayah di Sumsel yang berpotensi mengalami bencana banjir dan longsor.

  • Koordinasi intens antar pemerintah kabupaten, kota, dan Pemprov Sumsel diperlukan untuk mempercepat langkah mitigasi bencana.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Hujan yang mengguyur Sumatra Selatan (Sumsel) kini merata di hampir seluruh wilayah. Kondisi hujan disertai petir dan angin kencang ini terus terjadi, sehingga meningkatkan potensi terjadinya bencana di sejumlah daerah di Sumsel.

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana mengatakan, dalam waktu dekat akan menyiapkan langkah mitigasi dengan menaikkan status siaga darurat banjir dan longsor.

"Dalam waktu dekat status siaga akan dinaikkan. Kita sudah menyiapkan personel dan sarana lengkap untuk menghadapi musim hujan ini," ungkap Iqbal, Minggu (23/11/2025).

1. Baru satu daerah tetapkan siaga dari 11 wilayah rawan

Ilustrasi banjir (Pixabay)

Iqbal menyebut, ada 11 wilayah di Sumsel yang berpotensi mengalami bencana seperti banjir dan longsor. Ke-11 daerah merupakan wilayah dataran tinggi dan rendah sehingga potensi banjir dan longsor dapat terjadi.

"Baru OKU yang menetapkan status siaga. Kita mendorong pemda lain segera melakukan hal yang sama. Karena untuk provinsi bisa menaikkan status, minimal dua daerah harus menetapkan status siaga lebih dulu," jelas dia.

2. Pemda diminta tidak menunda penetapan status siaga

Ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/Jojon

Dirinya menjelaskan, butuhnya koordinasi yang intens antar pemerintah kabupaten dan kota bersama Pemprov Sumsel untuk mempercepat langkah mitigas bencana. Semakin lama penetapan status siaga ditingkat daerah maka proses mitigasi yang dirancang dapat terlambat.

"Kami mengimbau pemda tidak menunda penetapan status. Semakin cepat ditetapkan, semakin cepat mitigasi berjalan," jelas dia.

3. BMKG sebut Sumsel sudah berada pafa fase musim hujan

Ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/Jojon

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebanyak 85 persen wilayah Sumsel kini telah masuk musim hujan. Kondisi ini membuat risiko banjir, genangan, dan tanah longsor meningkat tajam.

"Potensi hujan ekstrem perlu diwaspadai, terutama di daerah rawan seperti lereng tebing, bantaran sungai, dan kawasan perkotaan yang sering tergenang," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Sumsel, Wandayantolis.

Editorial Team