Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Erupsi Gunung Marapi (Foto: Syafrial for IDN Times)
Erupsi Gunung Marapi (Foto: Syafrial for IDN Times)

Intinya sih...

  • Status Marapi tak bisa diprediksiSuharyanto menyatakan pemerintah telah memiliki institusi PVMBG yang berwenang menentukan status gunung api, termasuk Gunung Marapi. Aktivitas terkini belum termonitor oleh BNPB.

  • Sudah pasang EWSPihaknya telah memasang Early Warning System (EWS) di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi untuk memberikan waktu bagi masyarakat menyelamatkan diri sebelum turunnya air bah.

  • Akan buat sabodamPembangunan 5 sabodam di sekitar kawah Gunung Marapi sebagai bentuk antisipasi, dengan harapan dapat mengantisipasi adanya korban jika terjadi letusan besar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan baru akan turun tangan jika status Gunung Marapi sudah berubah dari level 2 menjadi level 3.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto saat konferensi internasional tentang mitigasi dan penanggulangan bencana yang dilaksanakan di Universitas Andalas, Senin (29/9/2025).

"Kita akan turun biasanya ketika statusnya berada di level 3 atau 4," katanya saat konferensi pers bersama awak media.

1. Status Marapi tak bisa diprediksi

Erupsi Gunung Marapi (Foto: PGA Marapi)

Suharyanto mengatakan, pemerintah telah memiliki institusi yang berwenang dalam menentukan status dan kondisi seluruh gunung yang ada di Indonesia, yaitu PVMBG.

"Di sana sudah ada ilmuwan yang meneliti tentang aktivitas setiap gunung api termasuk Gunung Marapi," katanya.

Ia mengungkapkan, untuk aktivitas Gunung Marapi yang menunjukkan beberapa kali erupsi akhir-akhir ini masih belum termonitor oleh BNPB.

"Kalau ada peningkatan status nantinya kami akan melakukan langkah-langkah penanganan," katanya.

2. Sudah pasang EWS

Potret Kepala BNPB dalam Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan pada Senin, 28 April 2025 (PusdatinKK/BNPB)

Suharyanto mengatakan, sebagai bentuk mitigasi, pihaknya telah memasang Early Warning System (EWS) di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi.

"EWS itu akan berbunyi saat ketinggian air sudah mencapai titik tertentu yang bisa membahayakan masyarakat di sekitar sungai itu," katanya.

Dengan adanya bunyi sirine tersebut menurut Suharyanto akan memberikan waktu bagi masyarakat agar bisa menyelamatkan diri sebelum turunnya air bah.

3. Akan buat sabodam

Erupsi Gunung Marapi (Foto: Grup Whatsapp PGA Marapi)

Selain itu, sebagai bentuk antisipasi yang dilakukan adalah dengan membangun Sabo Dam di sekitar kawah Gunung Marapi tersebut nantinya.

"Tahun ini akan ada sebanyak 5 Sabo Dam yang akan dibuat di sekitar gunung. Fungsinya untuk menampung lahar saat terjadinya letusan nanti," katanya.

Menurutnya, akan ada puluhan Sabo Dam yang dibuat di Gunung Marapi tersebut nantinya oleh Kementerian PU. Ia berharap agar upaya tersebut bisa mengantisipasi adanya korban jika Gunung Marapi mengalami letusan besar.

Editorial Team