Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tiang listrik
Ilustrasi tiang listrik

Intinya sih...

  • Jumlah rumah tangga yang belum teraliri listrik sebesar 0,01 persen mencapai angka 10.400-an di 19 Kabupaten/Kota.

  • Rumah tangga tersebut tidak mampu memasang meteran sendiri dan mendapatkan aliran listrik dari tetangga atau keluarga.

  • Warga tidak mampu memasang meteran sendiri karena biayanya cukup mahal, lebih dari Rp1 juta

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Di tengah melimpahnya energi yang ada di Sumatra Barat untuk diubah menjadi listrik, masih ada ribuan masyarakat yang sampai saat ini rumahnya masih belum teraliri listrik.

"Kalau persentasenya masyarakat yang rumahnya belum teraliri listrik itu berada pada angka 0,01 persen saja," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatra Barat, Helmi Heriyanto.

Meski begitu, jika ditotalkan rumah tangga yang belum teraliri listrik sebesar 0,01 persen tersebut jumlahnya mencapai angka ribuan.

1. Sebanyak 10 ribu rumah warga Sumbar belum teraliri listrik

Meteran listrik dok pribadi

Helmi mengatakan, jumlah rumah tangga yang 0,01 persen belum teraliri listrik tersebut terdata berada pada angka 10.400-an yang tersebar di 19 kabupaten/kota yang ada di Sumatra Barat.

"Rumah tangga yang belum teraliri listrik ini maksudnya tidak serta merta memang belum ada listrik di rumahnya. Tetapi belum memiliki meteran sendiri," katanya.

Biasanya, para rumah tangga tersebut, menurut Helmi, mendapatkan aliran listrik dari tetangga atau dari rumah keluarganya yang lain yang ada di sekitar tempat tinggalnya.

2. Alasan warga tidak teraliri listrik

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatra Barat, Helmi Heriyanto (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Menurut Helmi, 10.400-an warga yang belum teraliri listrik tersebut karena tidak mampu memasang meteran sendiri. Karena menurut Helmi, untuk memasang meteran sendiri itu akan memakan biaya yang cukup mahal.

"Biasanya untuk memasang meteran sendiri itu harganya cukup mahal lebih dari Rp1 juta dan akan sulit dijangkau oleh warga yang kurang mampu," katanya.

Hal tersebut, menurut Helmi, yang membuat ribuan warga di Sumbar masih belum teraliri listrik sejauh ini dan masih menumpang listrik kepada tetangga dan saudaranya.

3. Upayakan melalui APBD

Batal Diskon Listrik/klikoo.co.id

Agar masyarakat bisa mendapatkan aliran listrik sendiri, Pemprov Sumbar mengupayakan memberikan bantuan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Kami mengupayakannya melalui penganggaran dari Dinas ESDM dan juga ada dari Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Sumatra Barat juga," katanya.

Sepanjang tahun 2025 menurut Helmi ia telah memasangkan sebanyak 523 meteran listrik baru di rumah warga yang ada di Sumatra Barat.

"Itulah yang kami upayakan setiap tahunnya. Karena anggaran yang terbatas, kami belum bisa membantu semuanya. Semoga nanti tidak ada lagi rumah tangga yang tidak teraliri listrik," harapnya.

Editorial Team