Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sawah
ilustrasi sawah (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Intinya sih...

  • Pemprov Sumsel dorong Kabupaten Banyuasin jadi penghasil gabah terbesar di Indonesia

  • Banyuasin berhasil dalam program cetak sawah, membuka peluang kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat

  • Sumsel meloncat dari peringkat kedelapan menjadi daerah penghasil padi terbesar kelima di Indonesia, berharap mendapat kewenangan ekspor mandiri

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan terus menggenjot produksi pertanian di Bumi Sriwijaya untuk mengejar target masuk tiga besar lumbung pangan nasional. Salah satunya melalui dorongan kepada Kabupaten Banyuasin agar dapat menjadi daerah penghasil gabah terbesar di Indonesia, setelah saat ini menempati posisi kedua secara nasional.

"Sekarang Banyuasin sudah menjadi sorotan pemerintah pusat, predikat ini saya yakin akan bisa diraih Banyuasin tahun depan dengan menjadi daerah penghasil gabah terbesar di Indonesia," ungkap Gubernur Sumsel, Herman Deru, Senin (1/12/2025).

1. Banyuasin dinilai mampu kelola lahan tak produktif

Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Banyuasin menjadi salah satu wilayah yang dinilai berhasil dalam program cetak sawah. Kondisi ini diyakini akan membuka peluang kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta menjadi daerah penyangah stabilitas pangan di Indonesia.

"Dulu lahan ini tidak produktif, sekarang kita buka untuk diharapkan bisa menjadi pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar," ucap Deru.

2. Incar tiga besar wilayah penghasil beras dan gabah

ILustrasi Benih padi (Dok: Pemprov Sumsel)

Secara nasional, Sumsel kini meloncat dari peringkat kedelapan menjadi daerah penghasil padi terbesar kelima di Indonesia. Deru berharap capaian ini sejalan dengan program swasembada pangan pemerintah pusat, sehingga Sumsel dapat menembus tiga besar penghasil padi nasional.

"Sangat membanggakan, kita belum tutup akhir tahun, hasil pertanian kita sudah meningkat sebanyak 700 ribu ton. Artinya, masih ada kemungkinan untuk hasil yang lebih tinggi lagi ke depan," lanjut Deru.

3. Berharap dapat wewenang ekspor beras langsung dari Sumsel

ilustrasi beras (freepik.com/freepik)

Dengan tujuan yang jelas, Pemprov Sumsel berharap mendapat kewenangan dari pemerintah pusat untuk dapat mengekspor secara mandiri. Hal ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan mempercepat terwujudnya Pelabuhan Tanjung Carat sebagai pelabuhan ekspor baru di Sumbagsel.

"Kita berharap Sumsel meningkat lagi peringkat swasembada pangan. Dulu kita delapan besar, lalu sekarang lima besar berharap ke depan kita masuk di tiga besar," tutup Deru.

Editorial Team