Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Palembang, Ahmad Zulinto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang menunda rencana belajar tatap muka di sekolah pada Januari 2021. Hal itu disebabkan Palembang yang masih berada di zona merah dengan tingkat penyebaran berisiko terhadap COVID-19.

Kepala Disdik Palembang, Ahmad Zulinto, pihaknya belum bisa memastikan kapan belajar langsung bisa terlaksana. Pemerintah Kota (Pemkot) khawatir jika siswa tetap dipaksa masuk sekolah berisiko memunculkan klaster baru.

"Kita khawatir ada klaster pelajar, takutnya muncul klaster-klaster baru di lingkungan sekolah yang tidak kita inginkan bersama," ujarnya, Kamis (17/12/2020).

1. Pemda dan institusi pendidikan perlu menetapkan kebijakan

Situs nasional COVID-19 menunjukkan kondisi zona merah di Palembang (IDN Times/Dokumen)

Berdasarkan situasi terbaru, Disdik Palembang juga perlu mengkaji ulang kegiatan belajar yang mesti dilakukan. Walau pemerintah pusat memberi kewenangan kepada setiap daerah, namun kondisi terkini menjadi acuan Disdik maupun Pemkot membuat kebijakan.

"Pencegahan sejak dini perlu dilakukan. Pemerintah harus peka mengambil langkah konkret selanjutnya," kata dia.

2. Jika KBM jadi tatap muka, Disdik Palembang telah rencanakan sistem belajar

Ilustrasi siswa. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Padahal jika belajar tatap mula mulai dilakukan tahun depan, Disdik Palembang beserta pihak terkait merencanakan sistem pembelajaran yang aman bagi semua orang di lingkungan sekolah, seperti guru, murid, dan karyawan administrasi.

"Rencananya awal tahun sekolah akan dibagi per sesi atau genap dan ganjil. Tapi karena situasi ini, tentu belum bisa ditentukan karena kita akan kaji ulang," tambahnya.

3. Khawatir belajar tatap muka membuat imunitas siswa menurun

Ilustrasi aktivitas di sekolah (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Zulinto melanjutkan, sebelum dikaji ulang, Disdik Palembang bakal menggelar bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Ratu Dewa, Wali Kota Harnojoyo, dan jajaran lain yang terlibat dalam pengambil kebijakan.

"Apakah akan ditunda atau bagaimana harus dikoordinasi ulang, karena virus corona tidak menentu naik turun, takut klaster dan berkurangnya imun seseorang," jelas dia.

4. Imbau disiplin prokes 3M bagi semua elemen masyarakat

Ilustrasi pengenalan lingkungan sekolah di salah satu sekolah negeri Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bagaimana pun kebijakan yang akan ditetapkan oleh Pemkot Palembang nantinya, Zulinto tetap mengimbau agar seluruh elemen masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes).

"Tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M) dan membiasakan pola hidup bersih. Setidaknya kita sudah berusaha mencegah COVID-19," tandas dia.

Editorial Team