Begal Sadis di Palembang Meringis Usai 2 Peluru Bersarang di Kakinya

08 Agu 2020, 03:31 WIB

Rilis pelaku begal sadis di Palembang oleh Polrestabes Palembang (IDN Times/Istimewa)

Palembang, IDN Times - Tersangka begal sadis di Kota Palembang, Yogi Firnando (23), meringis kesakitan usai dua peluru bersarang di kedua kakinya. Dirinya terpaksa dilumpuhkan saat ditangkap oleh aparat kepolisian, karena berusaha melawan petugas gabungan Unit Pidana Umum (Pidum) dan Team Tekab 134 Satreskrim Polrestabes Palembang.

"Dari hasil interogasi, tersangka memang sering melakukan begal termasuk di kawasan Jembatan Ampera sebanyak lima kali," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Nuryono, Jumat (7/8/2020).

1. Tersangka begal ibu hamil dan dorong korbannya hingga terjatuh

Ilustrasi begal (IDN Times/Mardya Shakti)

Nuryono melanjutkan, aksi begal terakhir kali yang dilakukan tersangka pada Sabtu, (7/4/2020) pukul 14.30 WIB. Korbannya seorang ibu hamil bernama Nurul (22) yang tengah melintas di Jalan KH Azhari, tepatnya di depan Lorong Pedatuan darat, Kelurahan 12 Ulu, Kecamatan SU II, Palembang.

Korban mengalami kehilangan dompet berisi uang tunai Rp700 ribu, serta handphone merek Samsung J5 prime hitam dengan total kerugian Rp3 juta.

"Korban diancam dengan golok lalu didorong oleh pelaku sehingga terjatuh dari motor. Tersangka langsung mengambil barang berharga milik korban," jelas dia.

2. Tersangka gunakan uang hasil begal untuk makan

Ilustrasi korban mengejar pelaku curanmor. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu dari penuturan tersangka Yogi, dirinya mengakui perbuatannya yang kerap meresahkan warga Palembang, termasuk korban terakhir yang sedang hamil.

"Saat itu saya sedang tidak punya uang, kemudian saya nekat melakukan aksi penodongan. Hasilnya saya gunakan untuk makan dan kebutuhan sehari-hari," jelas dia.

3. Tersangka mengaku menyesal di hadapan polisi

Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam aksi begalnya, Yogi mengaku menyesal telah melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Dirinya selalu membawa senjata tajam dalam setiap menjalankan aksi begal.

"Saya benar-benar menyesali perbuatan saya, dan kalau tahu seperti ini lebih baik saya tidak melakukan perbuatan itu," tutup dia.