Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rancangan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji OKU Selatan (IDN Times/BBWS)

Palembang, IDN Times - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatra VIII berencana memaksimalkan normalisasi sungai untuk mencegah banjir di Kota Palembang. Normalisasi sungai dipilih untuk mencegah permasalahan banjir yang menahun setiap musim hujan.

"Untuk di Palembang ada dua sungai yang dinormalisasi, yakni Sungai Sekanak Lambidaro dan Sungai Bendung. Ini dilakukan untuk pengendalian banjir," ungkap Kepala BBWS Sumatera VIII, Maman Novrayamin, Kamis (7/7/2022).

1. Satu Sungai di Banyuasin juga dinormalisasi

Ilustrasi bendungan. Dok. Istimewa / WIjaya Karya (WIKA)

Maman menjelaskan, pihaknya juga menormalisasi Sungai Limau di Banyuasin tahun ini. Normalisasi sungai merupakan langkah mengembalikan fungsi awal sungai.

"Pada tahun ini juga kami melakukan konservasi sungai, pantai, dan kolam, serta pemeliharaan infrastruktur," ujar dia.

2. Pembuatan bendungan perlu lahan yang luas

Dok. Istimewa / WIjaya Karya (WIKA)

Tak hanya fokus penanganan banjir di sisi Hilir, BBWS berupaya di wilayah hulu dengan membangun bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Maman menjelaskan, pembangunan bendungan baru ini masih terkendala banyak persoalan, salah satunya lahan yang harus ditambah.

"Saat ini progres pembangunan bendungan ini sekitar 34 persen," jelas dia.

3. Anggaran APBN dipotong untuk penanganan banjir tak maksimal

Ilustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Maman menambahkan, proses pembangunan irigasi di Sumsel selain kekurangan lahan juga kekurangan dana. Anggaran yang sebelumnya disiapkan harus dipangkas karena penanganan pandemik. Dana pengendalian banjir setiap daerah pun berbeda, ada yang bisa digunakan tapi ada juga yang tidak.

"Target progres tahun ini 40 persen, tetapi tergantung persediaan uangnya," tutup dia.

Bendungan Tiga Dihaji ini ditargetkan akan selesai pada 2023 dengan ketinggian mencapai 122 meter dan lebar 950 meter. Bendungan ini nantinya mampu melayani daerah irigasi sebesar 25 ribu Ha dan menyediakan listrik dari PLTA sebesar 40 MW.

Editorial Team