Palembang, IDN Times - Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di kota Palembang sejak pagi hingga malam hari dipadati oleh antrean kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar. Rencana pemerintah pusat mencabut subsidi BBM, membuat banyak masyarakat rela antre sebelum kenaikan harga.
"Besok rencananya sudah naik harga BBM. Kita masih menunggu keputusannya," ungkap seorang petugas pengisian di SPBU Sekojo Palembang kepada IDN Times, Rabu (31/8/2022).
Meski belum ada keputusan, masyarakat memilih mengisi bensin sebelum berganti bulan. Seorang mahasiswi bernama Aulia (23) menyebutkan, ia sudah sejak siang hari ingin mengisi bensin jenis Pertalite di SPBU. Namun antrean yang panjang mengurungkan niatnya.
Barulah malam sekitar pukul 20.00 WIB, Aulia mengantre mengisi bensin di SPBU. Namun untuk antrean Pertalite, dirinya menyebut tidak terlalu panjang dibandingkan Solar yang mengular hingga hampir satu kilometer. Aulia mengaku hanya butuh 15 menit mengantre untuk mendapat BBM bersubsidi.
"Gak masalah naik asal tidak susah mengantre BBM. Ini kan sudah sebulan seperti ini, mau masuk SPBU saja susah," ungkap dia.
Sedangkan seorang warga yang ingin mengisi BBM jenis Solar lainnya bernama Rusdi (42), menyebut dirinya telah antre sejak pukul 19.00 WIB. Ia mengaku rela antre sebelum harga Solar naik besok.
"Saya sebenarnya tidak ingin ada kenaikan. Karena dengan harga yang ada saja sudah berat," ujar dia.
Rusdi menyebut, cepat atau lambat kenaikan harga BBM akan berpengaruh kepada bahan pokok. Saat kondisi harga barang-barang yang serba naik, keputusan untuk mengurangi subsidi dianggap tidak tepat.
"Mencari uang Rp50 ribu saja susah, belum untuk kebutuhan hidup, belum bensin. Kalau serba naik," tutup dia.