Baru 10 Ribuan Siswa di Padang Nikmati MBG, Ini Dalih Pemkot

- Baru 3 dapur umum yang aktif, menyediakan 3.500 porsi makanan setiap harinya.
- 250 ibu hamil dan menyusui sudah mendapatkan program MBG di Padang.
- Kendala penyediaan modal sekitar 1 miliar untuk membangun dapur umum.
Padang, IDN Times - Pemerintah Kota Padang menyatakan baru sebanyak 10 ribuan siswa di Ibu Kota Sumatra Barat dapat menikmati program astacita Presiden Prabowo Subianto yakni, Makan Bergisi Gratis (MBG).
"Hingga saat ini sudah 10 ribuan dari 280 ribuan siswa, ibu hamil dan anak-anak yang terdaftar akan mendapatkan MBG tersebut," kata Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir saat diwawancarai IDN Times, Selasa (12/8/2025).
Ia menyatakan, Pemkot Padang menargetkan semua siswa dan masyarakat yang berhak mendapatkan program MBG dipastikan akan memperoleh program yang merupakan astacita Presiden Prabowo tersebut pada tahun 2026 mendatang.
1. Baru tiga dapur umum yang aktif

Maigus mengatakan, 10 ribuan siswa yang sudah mendapatkan program MBG tersebut berasal dari tiga dapur umum yang sudah mulai menyediakan makanan. "Sampai saat ini baru tiga dapur umum yang aktif. Setiap dapur umum tersebut menyediakan sekitar 3.500 porsi setiap harinya," katanya.
Menurut Maigus, hingga akhir 2025 ia menargetkan akan ada sebanyak 17 dapur umum yang akan menyediakan makanan untuk siswa yang ada di Kota Padang. "Kalau untuk 280 ribuan siswa itu kita butuh sekitar 80 dapur umum. Tapi pada tahun 2025 ini kita targetkan sebanyak 17 dapur umum sudah beraktifitas," katanya.
2. 250 ibu hamil dan menyusui dapat MBG di Padang

Dari 10 ribuan warga yang telah menikmati program MBG tersebut menurut Maigus baru sebanyak 250 orang ibu hamil dan menyusui yang mendapatkan makanan yang disediakan tiga dapur umum tersebut.
"Untuk program MBG ini kan diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, Balita dan pelajar yang ada di Kota Padang. 250 di antaranya adalah ibu menyusui dan ibu hamil," katanya.
Sementara, untuk 9.000an lainnya yang mendapatkan program MBG tersebut menurut Maigus adalah para pelajar dan ia belum mendapatkan informasi soal balita yang mendapatkan program tersebut.
3. Kendala dialami

Maigus mengatakan, pihaknya terkendala oleh penyediaan dapur umum yang diusulkan oleh masyarakat secara kelompok ataupun yayasan. "Untuk membangun dapur umum ini membutuhkan modal kurang lebih sekitar 1 miliar. Yayasan kesulitan untuk mendapatkan modal tersebut," katanya.
Menurutnya, jika permasalahan itu bisa diselesaikan, maka akan banyak yayasan yang mau menyediakan makanan untuk MBG yang merupakan program astacita Presiden Prabowo itu.