Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Banyak Siswa Tolak Menu MBG, Dietisien: Guru dan Ortu Harus Edukasi

Menu makanan gratis di TK Palembang (Tangkapan layar/IDN Times Feny Maulia Agustin)
Menu makanan gratis di TK Palembang (Tangkapan layar/IDN Times Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Asosiasi Dietisien Indonesia Sumatra Selatan (ASDI Sumsel) merespons peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Palembang, khususnya soal sejumlah siswa yang menolak mengonsumsi menu tersebut. Menurut Ketua ASDI Sumsel Yenita, Para guru di sekolah sebaiknya bisa mengawasi murid agar makanan yang tersedia tak mubazir.

Bila perlu, kata Yeni, setiap sekolah bisa mengumpulkan para orangtua untuk kembali menjelaskan tujuan dari Makan Bergizi Gratis ini, serta kandungan gizi dalam makanan yang diberikan.

“Sehingga, para guru dan orangtua bisa sama-sama mengedukasi program yang sudah ada,” jelas dia, Senin (6/1/2025).

1. Rilis program MBG perdana luncurkan 3 ribuan paket

pembagian makan gratis di SMP N 19 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
pembagian makan gratis di SMP N 19 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Berdasarkan jadwal distribusi kick off program MBG di Palembang, pembagian perdana baru berlangsung di lima sekolah Kota Pempek. Yakni Taman Kanak-kanak (TK) Panca Bakti, Sekolah Dasar (SD) 24 dan 25, kemudian Sekolah Menengah Pertama (SMP) 19 dan 33.

Total paket MBG yang disediakan pada momen awal ini ada tiga ribu kotak, dengan pendistribusian dari dapur umum di Jalan Way Hitam Kawasan Ilir Barat (IB) 1. Rinciannya, SMPN 19  menerima 1.098 paket MBG, SMPN 33 berjumlah 594, SDN 25 mendapatkan 606 paket, SDN 24 terdistribusi 604 paket, dan untuk TK Panca Bhakti I berjumlah 26 paket.

2. Peran guru untuk edukasi siswa tentang manfaat makanan bergizi

pembagian makanan gratis di TK Palembang (Tangkapan layar/IDN Times Feny Maulia Agustin)
pembagian makanan gratis di TK Palembang (Tangkapan layar/IDN Times Feny Maulia Agustin)

Kondisi siswa yang cukup banyak menolak hidangan menu makanan bergizi, kata Yenita, sangat perlu diperhatikan oleh guru dan para orangtua. Sebab, program yang digaungkan oleh pemerintah pusat dan daerah, juga melibatkan ASDI.

"Sehingga, di kelas, para guru bisa memberikan penjelasan mengenai makanan yang diberikan, untuk dihabiskan agar bisa sehat. Serta menjelaskan juga manfaat makanan yang umumnya tidak disukai siswa, seperti sayur ataupun tempe," jelasnya.

3. ASDI Sumsel sebut peran guru dan orangtua pengaruhi keinginan anak konsumsi menu MBG

pembagian makan gratis di SMP N 19 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
pembagian makan gratis di SMP N 19 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Yeni menjelaskan, tujuan dari MBG adalah untuk pencegahan stunting dan perbaikan gizi. Apalagi kata Yeni, makanan yang disajikan itu harus dikonsumsi oleh anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui, sesuai dengan ketentuan.

"Khususnya di sekolah, peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan pengetahuan tentang gizi pada masyakarakat, kepada anak, dan juga kepada orang tua. Karena makanan yang sudah diatur dalam menu MBG ini sudah diatur melalui standarisasi gizi," kata dia.

4. Disdik Palembang pastikan menu MBG variatif

pembagian makanan gratis di TK Palembang (Tangkapan layar/IDN Times Feny Maulia Agustin)
pembagian makanan gratis di TK Palembang (Tangkapan layar/IDN Times Feny Maulia Agustin)

Sementara kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Palembang Adrianus Amri, menanggapi soal anak-anak menolak makanan seperti sayur dan juga menu lainnya, kedepan mereka akan evaluasi dan lebih menyiapkan variasi menu.

"Nanti akan kita variatifkan lagi menunya. Tapi harapannya anak-anak menghabiskan makananya ya," kata Amri saat mengunjungi pembagian Makan Bergizi Gratis di SMP 19 Palembang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us