Banyak Lahan Gambut, 14 Kecamatan di Banyuasin Rawan Karhutbunlah

- BPBD Banyuasin memetakan 14 kecamatan rawan karhutbunlah
- Sejumlah wilayah di Sumsel mulai terpantau titik hotspot, 14 kecamatan di Banyuasin rawan karhutbunlah
- Pemkab Banyuasin sudah siaga peralatan untuk mitigasi Karhutbunlah pada tahun 2025
Banyuasin, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuasin telah memetakan 14 kecamatan rawan terjadi kebakaran hutan, kebun dan lahan (karhutbunla). Sebagian besar daerah tersebut terdiri dari lahan gambut dan semak belukar mudah terbakar.
Maka itu, BPBD Banyuasin mengingatkan kepada perusahaan perkebunan dan masyarakat yang ada di Banyuasin untuk selalu waspada terhadap terjadinya karhutbunlah. Terlebih saat ini sudah musim kemarau dan panasnya terbilang cukup terik dengan penurunan curah hujan.
1. Sejumlah wilayah di Sumsel mulai terpantau titik hotspot

Kabid Logistik dan Penanggulangan BPBD Banyuasin Romadona mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan dan berkoodinasi dengan stakeholder terkait untuk pencegahan karhutbunlah di Banyuasin.
"Memang belum masuk puncak kemarau, tetapi jangan sampai lengah. Karena, sejumlah wilayah di Sumsel mulai terpantau titik hotspot. Di Banyuasin, semuanya mulai harus bersiap menghadapi puncak kemarau," ujarnya, Kamis (24/7/2025).
2. Daftar kecamatan di Banyuasin Rawan Karhutbunlah

Dona menambahkan, dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuasin, setidaknya ada 14 kecamatan yang rawan terjadinya karhutbunla. 14 kecamatan tersebut mulai dari Rantau Bayur, Rambutan, Banyuasin II, Tanjung Lago, Suak Tapeh, Talang Kelapa, Banyuasin I, Sembawa, Banyuasin III, Betung, Pulau Rimau, Muara Telang, Muara Sugihan dan, Air Salek.
"Semuanya kecamatan yang masuk daftar rawan terjadinya karhutbunla, masih banyak memiliki wilayah gambut. Selain itu juga wilayah semak belukar yang mudah terbakar," katanya.
3. Pemkab Banyuasin sudah siaga peralatan untuk mitigasi Karhutbunlah

Pemkab Banyuasin telah membentuk tim terdiri atas TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, Kelompok Tani Peduli Api dan Relawan Siaga Bencana serta unsur masyarakat untuk operasi pencegahan Karhutbunlah pada tahun 2025 ini.
Bupati Banyuasin Askolani menjelaskan, menyiapkan peralatan dan perlengkapan pencegahan dan pengendalian kebakaran seperti mobil tangki air sebanyak tiga unit, mobil slep on sebanyak dua unit, mobil angkut personel sebanyak dua unit, dan masing-masing satu unit mobil inafis, mobil barakuda, mobil ambulans, mobil pemadam, dan mobil dapur umum.
Kemudian kendaraan roda dua sebanyak 32 unit, mesin pompa apung, pompa jinjing dan perlengkapannya berupa selang, penyambung dan nozzle, penampung air serta peralatan pemadam manual lainnya.
"Pada tahun 2025 ini kami mengharapkan kembali kerja sama dan kekompakan dalam penanggulangan kebakaran hutan, kebun dan lahan di Kabupaten Banyuasin kepada semua pihak sehingga dapat mewujudkan zero hotspot maupun zero firespot," ujar Askolani.