Banjir Bandang Gunung Marapi Putus Akses Padang-Bukittinggi

- Jalur lintas nasional Padang-Bukittinggi putus total akibat banjir bandang di Silaing, Sumbar.
- Pengendara diminta mencari jalur alternatif melalui Kelok 44 di Kabupaten Agam atau Sitinjau Lauik di Kabupaten Solok.
- Banjir lahar dingin Gunung Marapi mengakibatkan 37 korban meninggal dan puluhan orang masih hilang, serta banyak warga terdampak bencana merasakan trauma mendalam.
Padang, IDN Times - Banjir bandang yang menerjang kawasan Silaing, Sumaera Barat (Sumbar), Minggu (12/5/2024) dini hari, mengakibatkan jalan lintas nasional di lokasi tersebut putus total. Jalur ini merupakan penghubung penting antara Padang dan Bukittinggi dan sekitarnya.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, terlihat kondisi jalan yang sangat parah. Aspal jalan telah hilang terbawa arus banjir dan tempat pemandian rekreasi keluarga di pinggir jalan juga mengalami kerusakan.
Banjir bandang ini juga dilaporkan menyeret sejumlah truk. Hingga saat ini, belum diketahui pasti apakah ada korban jiwa karena akses jalan terputus.
"Kami mengimbau para pengendara untuk mencari jalur alternatif jika ingin menuju Kota Bukittinggi dan sekitarnya. Jalur alternatif yang dapat digunakan adalah melalui Kelok 44 di Kabupaten Agam atau Sitinjau Lauik di Kabupaten Solok," kata Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faisol Amir, Senin (13/5/2024).
1. Aspal sudah tergerus

Faisol menambahkan bahwa kondisi jalan di Silaing sangat parah dan tidak dapat dilalui kendaraan. Aspal jalan sudah tergerus dan tidak aman untuk dilintasi.
"Untuk itu, sebaiknya mencari jalur alternatif lain karena di Silaing sama sekali tidak bisa diakses," ujar Faisol Amir.
2. Sebanyak 37 orang meninggal

Jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sumatra Barat (Sumbar), terus bertambah. Pemuktahiran data hingga kini, jumlah korban meninggal dunia mencapai 37 orang.
Jumlah ini bertambah dari 27 orang sebelumnya. Tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan pencariaan terhadap korbab lainnya. Terdata ada 17 orang dilaporkan masih hilang dan dalam pencarian.
"Berdasarkan data dari posko, terhitung 37 orang telah meninggal dunia. Puluhan korban jiwa tersebut tersebar di Kabupaten Agam dan Tanah Datar," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang, Abdul Malik.
3. Jeritan korban banjir lahar dingin

Sementara it di lokasi pengungsian seperti di SDN 08 Kubangduo, Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, para korban terdampak banjir lahar dingin masih merasakan trauma dan kesedihan mendalam.
Kawasan ini termasuk salah satu wilayah yang paling parah terdampak bencana. Banyak rumah warga, fasilitas umum, dan bahkan kendaraan mereka rusak parah karena terbawa arus banjir hingga ke atap rumah dan ke tengah sawah. Bagi para korban, bencana ini merenggut harta benda dan meninggalkan luka mendalam.
Linda Wati seorang korban terdampak menceritakan detik-detik mencekam saat bencana melanda kampung halamannya. "Suara jeritan minta tolong terdengar keras saat lahar dingin menerjang di tengah malam," kenangnya.
Linda menambahkan bahwa terjangan banjir lahar dingin kali ini jauh lebih dahsyat dibandingkan bencana sebelumnya. Kejadian banjir lahar dinginnya begitu cepat. Lebih parah dari sebelumnya. Mewakili para korban, Linda memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia agar bencana ini tidak terulang kembali.
"Doakan kami, mudah-mudahan ini yang terakhir. Jangan terulang lagi. Kami minta doa, biar selamat," pungkasnya dengan penuh harap.