Palembang, IDN Times - Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang menggunakan GeNose C19 sebagai tambahan alternatif syarat bepergian. Pihak pengelola menyiapkan enam alat GeNose untuk mendeteksi virus COVID-19.
"Selama lima hari, kita akan melakukan uji coba GeNose kepada petugas di lingkungan bandara SMB II Palembang. Dalam satu hari ada 100 orang yang kita periksa," ungkap Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II, Tommy Ariesdianto, Jumat (26/3/2021).
Menurut Tommy, tempat uji coba GeNose berada di Sky Bridge bandara SMB II lantai tiga, atau satu lantai di atas tempat swab antigen. Para penumpang yang ingin menggunakan GeNose diwajibkan hadir satu jam sebelum keberangkatan.
"Untuk mengantisipasi kenaikan penumpang karena ingin tes GeNose, kita sudah menghitung paling tidak untuk satu jam bisa mendeteksi 15-20 penumpang," ujar dia.
Tommy menjelaskan, GeNose tidak akan meniadakan PCR dan Antigen sebagai alternatif tes lainnya. Apa lagi pihaknya masih menunggu regulasi dari pemerintah pusat mengenai penggunaan GeNose di bandara.
"Kalau sudah negatif GeNose, Insya Allah sudah bisa terbang. Kita juga masih tunggu aturan dari pemerintah," jelas dia.
Senada dikatakan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Agoes Soebagio. Ia menuturkan, harga GeNose yang murah untuk satu kali tes mencapai Rp40.000.
Ia berharap GeNose dapat menumbuhkan ekspektasi masyarakat tentang transportasi udara. Harganya yang cenderung lebih murah dibanding pilihan lain, ditunjang hasil analisa yang lebih cepat dengan akurasi tinggi.
"Kita masih menunggu surat edaran dan hasil rapat Gugus Tugas, Kemenhub, dan Kemenkes, mengenai regulasi GeNose. Makanya dalam uji coba belum sampai ke publik baru otoritas bandara. Adanya alat ini bukan berarti meniadakan pilihan yang sudah ada sebelumnya," jelas dia.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang, Nur Purwoko menilai, sejauh ini pihaknya belum mengetahui apakah GeNose C19 dapat mengetahui hasil pemeriksaan lebih cepat. Pihaknya perlu mengonfirmasi ulang kepada institusi pembuat GeNose.
Apa lagi menurutnya, belum ada surat edaran mengenai masa berlaku hasil GeNose seperti PCR dan Antigen, sehingga belum ada status hukum untuk GeNose dapat digunakan syarat bepergian.
"Jika ada penumpang positif saat diperiksa dengan GeNose, dirinya akan dikonfirmasi ulang dengan antigen," tutup dia.