Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bagindo Aziz Chan (Foto: Istimewa)

Intinya sih...

  • Bagindo Aziz Chan, pejuang pendidikan dan politik

  • Dibunuh Belanda pada 1947 saat menjabat Wali Kota Padang

  • Ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 2005, diabadikan dalam nama jalan dan tugu perjuangan

Padang, IDN Times - Hari ini, Sabtu (19/7/2025) adalah hari dimana seorang tokoh penting di Kota Padang tewas dihabisi oleh Belanda pada Agresi Militer Belanda ke-2 pada 1947 silam. Bagindo Aziz Chan meregang nyawa usai dibawa oleh beberapa orang Belanda saat mobilnya dicegat di daerah Purus, Kecamatan Padang Barat saat ini dan dibawa ke Simpang Tinju atau yang dikenal dengan tugu perjuangan saat ini.

Hari itu, seluruh warga Kota Padang berduka. Wali Kota kedua Kota Padang telah gugur di tangan tentara Belanda. Jasadnya ditemukan tak bernyawa di pinggir jalan.

1. Sosok Bagindo Aziz Chan

Napak Tilas perjuangan Bagindo Aziz Chan (Foto: Pemko Padang)

Dalam catatan sejarahnya, Bagindo Aziz Chan dikenal sebagai seorang seorang pejuang yang bergerak di bidang pendidikan. Karena, ia merupakan seorang guru yang mengajar di beberapa sekolah di Kota Padang. Bagindo Aziz Chan juga tercatat sebagai seorang pejuang yang tergabung dalam Jong Islamieten Bond yang dipimpin oleh Agus Salim pada 1930an.

Ia kembali ke Kota Padang pada 1935 dan mengabdikan diri sebagai seorang guru yang mengajar di beberapa sekolah. Perjuangannya tidak mudah, ia sempat berpindah-pindah dan diburu oleh Jepang maupun Belanda. Bagindo Aziz Chan juga sempat aktif di organisasi Persatuan Muslim Indonesia (Permi) yang dibubarkan pada tahun 1937.

2. Karier politik dan kematian Bagindo Aziz Chan

Wakil Wali Kota Padang melepas tim napak tilas perjuangan Bagindo Aziz Chan (Foto: Pemkot Padang)

Bagindo Aziz Chan tercatat sebagai Wali Kota ke-2 Kota Padang setelah M Abubakar Jaar pindah tugas menjadi residen di Sumatra Utara pada tahun 1946. Belum sampai setahun menjadi Wali Kota Padang, Belanda yang saat itu menggencarkan serangan Agresi Militer keduanya ke Indonesia menargetkan Bagindo Aziz Chan.

Pembunuhan itu dilakukan pada 19 Juli 1947. Saat itu, Bagindo Aziz Chan akan melakukan perjalanan dari Kota Padang menuju Kota Padang Panjang bersama keluarganya. Ia dicegat oleh Letnan Kolonel Van Erps yang mengatakan telah terjadi sebuah insiden di daerah Nanggalo dan memintanya untuk ikut bersama pasukan Belanda tersebut.

Saat sampai di daerah Nanggalo, Bagindo Aziz Chan dihabisi. Kepalanya dipukul dengan benda tumpul dan wajahnya ditembak 3 kali hingga meregang nyawa. Jenazah Bagindo Aziz Chan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Bukittinggi pada 20 Juli 1947 setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter Indonesia di Bukittinggi.

3. Ditetapkan sebagai pahlawan nasional

Monumen Simpang Tinju yang dibangun untuk pengingat perjuangan Bagindo Aziz Chan (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Gugurnya Bagindo Aziz Chan pada saat itu tidak serta merta menjadikannya sebagai seorang pahlawan. Ia baru diakui sebagai pahlawan nasional pada tahun 2005 silam setelah dilakukan pengajuan dan pengkajian oleh Pemerintah Republik Indonesia. Hal tersebut menjadikan Bagindo Aziz Chan sebagai satu-satunya Wali Kota yang diakui sebagai pahlawan nasional hingga saat ini dan namanya diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Padang.

Selain itu, Pemkot Padang juga membangun sebuah tugu yang bernama tugu perjuangan yang dibangun seperti kepalan tinju yang menunjukkan perjuangan yang tiada henti. Tugu itu dibangun tepat dimana jasad Bagindo Aziz Chan ditemukan bersimbah darah dengan keadaan yang mengenaskan. Tugu itu juga disebut sebagai tugu tinju atau tugu ekstajos oleh masyarakat Kota Padang saat ini.

4. Berikan penghormatan

Wakil Wali Kota Padang melepas tim napak tilas perjuangan Bagindo Aziz Chan (Foto: Pemkot Padang)

Untuk memberikan penghormatan atas jasa-jasa Bagindo Aziz Chan, Pemerintah Kota Padang memperingati hari gugurnya dengan melakukan upacara di Lapangan Balai Kota Padang di Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah pada Sabtu (19/7/2025).

"Peringatan ini kami lakukan sesuai dengan pesan dari Presiden Pertama, Bung Karno yang menyatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat jasa para pahlawannya," kata Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir usai melaksanakan upacara.

Ia berharap dengan dilaksanakannya peringatan gugurnya Bagindo Aziz Chan tersebut bisa memberikan semangat dan motivasi bagi anak muda di Kota Bengkoang ke depannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team