Siswa SMP N 10 Palembang terima simulasi makan bergizi gratis (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Sudut pandang lain soal makan bergizi gratis juga direspons beberapa guru di Palembang. Bagi Hartini, seorang tenaga pendidik di salah satu sekolah islam terpadu Bumi Sriwijaya menilai jatah Rp10 ribu untuk siswa merupakan porsi makan yang tak mampu memenuhi gizi anak.
Apalagi kata dia, anak dengan usia produktif dan sedang dalam tumbuh kembang membutuhkan banyak protein. Nilai Rp10 ribu lanjut dia, di zaman sekarang hanya bisa membeli telur dan apakah anak-anak harus makan telur saja setiap hari?
"Jatah Rp10 ribu jelas tidak bisa mencukupi, porsi segitu kemungkinan hanya bisa mendapatkan seporsi nasi dengan sayur dan paling mentok lauknya telur. Kan tidak mungkin hanya diberi telur tiap hari, mereka juga bosan. Porsi Rp10 ribu belum menjamin kebutuhan gizi harian anak terpenuhi," jelas dia.
Berbeda dengan Hartini, kata Rika Damayanti tenaga pendidik yang juga mengajar di sekolah dasar Palembang menyebut, program makan bergizi gratis untuk anak sekolah merupakan langkah positif pemerintah membantu anak-anak mendapatkan menu sehat ketimbang jajan sembarangan. Dia menerima dan pasrah dengan porsi makanan bergizi senilai Rp10 ribu untuk satu anak.
"Ya sebagai guru terima saja, fine saja. Melihat kondisi dan mengingat perekonomian Indonesia yang makin amburadul punya banyak hutang dan lain-lain," jelas dia.
Berdasarkan penghitungan pemerintah pusat, anggaran makan bergizi gratis ditetapkan sebesar Rp71 triliun, dan tiap satuan layanan badan gizi di satu wilayah memerlukan anggaran Rp7 miliar dalam setahun, yang hanya bisa untuk mencukupi sekitar Rp10 ribu setiap anak.
Program makan bergizi gratis juga direncanakan tidak hanya dibagikan ke siswa sekolah, melainkan untuk ibu hamil dan menyusui. Tujuannya untuk memperbaiki gizi anak-anak di Tanah Air menjadi lebih baik.
Khusus di Palembang, Pemerintah Kota (Pemkot) telah menganggarkan program makan bergizi gratis sebesar Rp42 miliar. Namun untuk teknis pelaksanaan dan petunjuk pelaksanaan, hingga saat ini pemerintah setempat belum menerima intruksi lanjutan.
Pada pertengahan November 2024, Pemkot sudah menggelar simulasi program makanan bergizi gratis ke beberapa sekolah, salah satunya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10.