Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penasihat tim Semen Padang FC, Andre Rosiade (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
Penasihat tim Semen Padang FC, Andre Rosiade (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Intinya sih...

  • Pelaksanaan program pusat di Sumbar lambat, termasuk MBG

  • Lambatnya pelaksanaan disebabkan oleh minimnya investasi dapur umum

  • Andre mencari solusi dengan menghubungi Bank Himbara untuk bantuan permodalan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Sumatra Barat, Andre Rosiade menyentil beberapa program pusat yang lambat dilaksanakan di daerah pemilihannya tersebut.

"Memang di Sumbar ini untuk pelaksanaan program pusat agak lambat dibanding daerah lainnya," katanya saat memantau pelaksanaan Makan Bergisi Gratis (MBG) di Kota Padang, Selasa (12/8/2025).

Salah satu program pemerintah pusat yang lambat dilaksanakan di Sumatra Barat menurut Andre adalah MBG merupakan astacita Presiden Prabowo Subianto.

1. Lambatnya pelaksanaan MBG di Sumbar

Seorang petugas mempersiapkan MBG di Kota Padang (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Andre mengakui, pelaksanaan MBG yang sudah mulai dilaksanakan sejak awal tahun 2025 lalu di beberapa daerah cukup lambat dilaksanakan di kampung halamannya tersebut.

"Mohon maaf, Sumbar ini memang agak lambat dibanding daerah lainnya. Tidak hanya dari pelaksanaan program pusat, pertumbuhan ekonomi dan sanitasi juga lambat dibanding daerah lainnya," katanya.

Dengan keadaan tersebut, Andre mengatakan cukup memaklumi hal tersebut untuk pelaksanaan program pusat yang juga ikut lambat dilaksanakan.

2. Kenapa pelaksanaan MBG lambat di Sumbar?

Petugas dapur umum menyiapkan makanan untuk MBG (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Andre mengatakan, dari beberapa daerah yang ia tanya soal permasalahan MBG menurutnya hampir sama semua, yaitu soal investasi dapur umum.

"Untuk permasalahan MBG di Sumbar ini semuanya hampir sama. Yaitu soal investasi dapur umum yang minim di sini dan pemerintah di seluruh daerah masih mengupayakan hal tersebut," katanya.

Menurutnya, untuk pembangunan dapur umum MBG tersebut membutuhkan investasi kurang lebih sebesar Rp1 miliar yang merupakan uang cukup besar untuk di Sumatra Barat.

"Cukup sulit mendapatkan yayasan yang memiliki uang dengan nominal tersebut dan kita akan mencarikan jalan keluar untuk permasalahan tersebut," katanya.

3. Solusi untuk permodalan dapur MBG di Sumbar

Seorang petugas mempersiapkan MBG di Kota Padang (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Andre mengatakan, untuk mengatasi permasalahan tersebut ia sudah menghubungi Bank Himbara agar bisa memberikan bantuan permodalan untuk yayasan yang ingin membangun dapur MBG di Sumbar.

"Mudah-mudahan dengan begitu permasalahan permodalan dan investasi itu bisa teratasi. Sehingga bisa mempercepat pelaksanaan MBG di Sumatra Barat ini," katanya.

Sebagai seorang anggota dewan, Andre menegaskan bahwa dirinya akan membantu persoalan yang terjadi agar berjalannya program-program pemerintah pusat di Sumatra Barat kedepannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team