Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Yon Edi Winara (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Setelah menjalani pemeriksaan, akhirnya Satuan Reskrim Polrestabes Palembang mengembalikan Bayu (17), si perangkai bom palsu, kepada orangtuanya.  

Alasan polisi untuk mengembalikan Bayu kepada orangtuanya, karena dari hasil olah TKP di komplek TNI Jalan Sederhana, nomor 56, Talang Aman, Kecamatan Kemuning, Palembang, ternyata bom palsu yang dirangkai Bayu itu sengaja diletakkannya di depan rumah, untuk menakut-nakuti orang tuanya.

"Jadi si Bayu ini yang menaruh rangkaian bom palsu di rumah orangtuanya. Dia hanya menunjukkan jati diri kepada keluarganya, agar lebih peduli kepada dirinya. Pelaku merasa sakit hati di rumah, karena dianggap menjadi biang masalah. Ini konflik anak dan keluarga. Dia juga tidak menyangka sejauh itu akan diusut polisi," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Yon Edi Winara, Rabu (11/12).

1. Bayu pelajari cara membuat bom palsu dari di Youtube

Kasus bom rakitan Palsu di Palembang dibuat untuk menakut-nakuti orang tua (IDN Times/Rangga Erfizal)

Yon melanjutkan, Bayu yang masih berstatus sebagai pelajar SMA di Kota Palembang ini hanya berniat menakut-nakuti orang tuanya. Kemudian, dia mempelajari dan mencari bahan-bahan yang sekiranya dapat dibentuk menyerupai bom panci, yang diletakkan di dalam tas.

"Dia hanya merangkai menyerupai bom dengan menggulung kabel, panci, timer, di dalam tas. Dirinya belajar dari YouTube. Kita menilai kejadian ini sebagai bentuk perilaku kenakalan remaja," ujar dia.

2. Polrestabes Palembang tetap menelusuri Bayu apakah terpapar paham radikal atau tidak

Editorial Team

Tonton lebih seru di