Palembang, IDN Times - Dua jurnalis media online di Palembang Sumatra Selatan tak menyangka akan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pegawai rumah sakit saat peliputan jurnalistik 30 November 2021 lalu.
Saat itu S dan IL berencana mengkonfirmasi kasus salah satu warga yang tidak mampu membayar biaya operasi melahirkan sehingga pihak rumah sakit menahan bayi yang baru saja dilahirkan. Bukannya mendapat penjelasan, kedua jurnalis malah diusir. Salah satu oknum pegawai bahkan harus membanting handphone jurnalis tersebut.
Kejadian ini satu dari sekian kisah pelarangan peliputan yang terjadi bagi awak media. Tak jarang mereka harus mendapat perlakuan tidak mengenakan ketika harus menghadapi situasi atau liputan dengan isu sensitif seperti pelayanan publik yang buruk atau pun korupsi.
"Menurut saya gesekan kawan-kawan wartawan yang melakukan peliputan kerap terjadi. Hanya saja tak banyak yang berani untuk melaporkan baik ke medianya atau pun ke Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk diadvokasi," ungkap Ketua Divisi Hukum dan Advokasi AJI Palembang, Muhammad Moeslim, Kepada IDN Times, Jumat (4/2/2022).