Palembang, IDN Times - Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) mencatat angka kemiskinan di Palembang pada Maret 2024 mencapai 12 ribu orang. Untuk menekan angka tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) kembali melanjutkan program bagi-bagi sembako.
"Angka kemiskinan di Palembang berjumlah 12.812 orang dan pemberian paket sembako diharapkan bisa menurunkan jumlah tersebut," ujar Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Palembang, Ratu Dewa, Jumat (19/4/2024).
Berdasarkan data sejak dua tahun terakhir menurut Dewa, angka kemiskinan di Palembang mengalami penurunan signifikan. Sebelumnya ada lebih dari 60 ribu warga miskin pada 2022, dan menurun di angka 33 ribu orang pada 2023.
Selain program pembagian sembako untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Palembang, upaya mengah inflasi serta meningkatkan kepedulian terhadap anak stunting atau anak kerdil juga membantu mengurangi jumlah warga miskin.
"Mudah-mudahan bantuan pasca Idul Fitri ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga penerima manfaat," kata dia.
Dewa menambahkan, penyaluran sembako berupa beras, gula, dan minyak, baru saja dilakukan Pemkot Palembang di kawasan Jakabaring, Kamis (18/4/2024). Keluarga Penerima Manfaat atau KPM mencapai 500an bantuan.
"Total sembako yang dibagikan pada warga Jakabaring yang tersebar di beberapa kelurahan ini berjumlah 580 KPM," jelasnya.
Tak hanya fokus membagikan paket sembako, Pemkot Palembang juga menjalankan program pembuatan dokumen dan data diri warga di lingkungan padat seperti di pinggiran kota.
"Pemkot juga berfokus untuk menyelesaikan dokumen kependudukan warga seperti KK, akte kelahiran, KIS, KIP, dan KIA untuk warga yang sulit mengurus layanan ini," timpal dia.