8 Tahanan Polres Lahat Jebol Beton pakai Obeng Modifikasi

- 8 tahanan kabur dari Rutan Tahti Polres Lahat dengan menggunakan obeng yang dimodifikasi.
- 3 diantaranya merupakan tahanan reskrim dan 5 lainnya tahanan narkoba, polisi membentuk tim pengejaran.
- Polisi melakukan penyisiran di hutan sekitar Polres Lahat dan internal kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap petugas jaga yang bertugas saat kejadian.
Lahat, IDN Times - Pelarian delapan tahanan dari Rutan Tahti Polres Lahat pada Minggu (27/4/2025) dini hari mengejutkan aparat kepolisian dan masyarakat setempat. Berbekal alat sederhana berupa obeng, para tahanan nekat menjebol dinding beton dan melarikan diri saat situasi sekitar rutan dalam keadaan sepi.
"Kedelapan tahanan diketahui menjebol dinding tahanan menggunakan obeng yang sudah dimodifikasi," ungkap Kapolres Lahat AKBP Novi Edyanto, Minggu (27/4/2025).
1. Polisi bentuk tim untuk melakukan pencarian tahanan

Dari delapan tahanan yang berhasil kabur dari rutan tahti tersebut, tiga diantaranya merupakan tahanan reskrim sedangkan lima lainnya tahanan narkoba. Tercatat delapan tahanan yang kabur bernama Popo Pendri (35), Jimi Desa (23), Saputra (23) Harliko Darliansyah (28), Dika Cahyadi (37), Irfan Suryadi (24), Andre Suwardi (25), dan Erlan Purnomo (29).
"Saat ini sudah dibentuk tim untuk melakukan pengejaran terhadap kedelapan tahanan yang kabur," jelas dia.
2. Pintu keluar Kabupaten Lahat dijaga ketat

Novi menduga, para pelaku masih berada di wilayah Lahat. Pihaknya meminta agar para pelaku segera menyerahkan diri.
"Saat ini sedang dilaksanakan pengejaran dan penyisiran di hutan-hutan sekitar Polres Lahat, dan jalur-jalur keluar dari kota lahat dengan cara melaksanakan patroli dan razia di seluruh wilayah polsek," jelas dia.
3. Petugas jaga diperiksa propam, dugaan kelalaian

Novi menyebut, penyelidikan di internal kepolisian juga dilakukan untuk mendalami penyebab kaburnya para tahanan tersebut. Tim dari Propam Polres Lahat juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap petugas jaga yang bertugas saat kejadian.
"Pemeriksaan bertujuan untuk mengungkap kemungkinan kelalaian atau indikasi keterlibatan dalam pelarian para tahanan," jelas dia.