Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
lbhpadang.org

Palembang, IDN Times - Bocah berusia 13 tahun bernama Afif Maulana ditemukan di Sungai Kuranji, Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Minggu (9/6/2024). Sudah sebulan setelah kasus kematiannya, tak ada satupun pihak yang dinyatakan bertanggung jawab.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang yang mengawal kasus ini bersama keluarga Afif menemukan sejumlah kejanggalan. Apalagi keterangan dari pihak kepolisian berkali-kali berubah. Berikut beberapa kejanggalan kematian Afif Maulana yang diungkapkan Direktur LBH Padang, Indira Suryani.

1. Tak ada luka retak atau patah tulang

Jenazah Afif Maulana saat ditemukan tewas di kolong Jembatan Kuranji (dok. Pribadi/Keluarga Afif)

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, menyebut Afif tewas karena melompat dari Jembatan Kuranji. Namun lewat X Spaces Tempo: Justice for Afif Maulana dan Real Talk With Uni Lubis di kanal YouTube IDN Times beberapa waktu lalu, Indira membantah kesimpulan itu.

Menurut Indira, ekspos kasus yang dilakukan Polda Sumbar bersama Kompolnas dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dokter forensik yang dibawa oleh Polda Sumbar justru memastikan tidak ada luka retak atau patah tukang pada jasad Afif.

Padahal ketinggian Jembatan Kuranji ke dasar sungai mencapai 12 meter. Lalu debit air sungai kala itu di bawah betis orang dewasa atau kurang dari 30 sentimeter. Selayaknya jatuh, tulang manusia menurut Indira mengalami retak atau patah.

2. Awalnya melompat lalu berubah terpeleset

Editorial Team

Tonton lebih seru di